Edge of Tomorrow
Film yang menghadirkan pertempuran antara manusia dan alien memang selalu asyik ditonton. Sebut saja film Edge of Tomorrow yang dibintangi Tom Cruise dan Emily Blunt. Berlatar masa depan, Edge of Tomorrow bercerita tentang bumi yang diserang kaum alien bernama Mimics. Mereka berhasil membumihanguskan seluruh kota di bumi dan meninggalkan banyak korban jiwa.
Ketika seluruh tentara di dunia bersatu untuk melawan Mimics, Major William Cage (Tom Cruise) diperintahkan bergabung. Padahal, William tidak punya pengalaman bertempur. Ia memang lebih nyaman duduk dan berada di belakang meja. Tak heran, di awal pertempuran, William tewas seketika. Anehnya, ia kembali terbangun di hari yang sama ketika ia "diceburkan" ke medan perang.
Kejadian ini terus berulang hingga ia bertemu prajurit perempuan bernama Rita Vrataski (Emily Blunt). Rita ternyata pernah mengalami apa yang dijalani Cage yaitu mati dan hidup kembali. Ia pun meminta Cage mencarinya setiap hidup kembali. Tujuannya, supaya mereka bisa berlatih perang agar bisa perlahan-lahan meraih kemenangan.
Edge of Tomorrow seperti film Hollywood lain juga menyuguhkan efek visual yang luar biasa modern. Akting Tom Cruise yang beberapa kali bermain dalam film bergenre science fiction pun terlihat sangat total. Akan tetapi, film ini menjadi layak ditonton sebab dibidani oleh Doug Liman. Dialah tangan dingin di balik kesuksesan film The Bourne Identity, Mr. & Mrs. Smith, Jumper, dan Fair Game.
Sekian lama dinanti oleh para penggemarnya, akhirnya X-Men: Days of Future Past telah tayang di bioskop sejak 21 Mei lalu. Kali ini, alur cerita lebih dramatis dan membuat emosi terombang-ambing. Pasalnya, para mutan yang biasanya unggul, kini malah terpuruk. Beberapa mutan jagoan pun kehilangan nyawa dengan cara yang tragis.
Semua dikarenakan kehadiran robot Sentinel ciptaan Bolivar Trask. Sebelumnya, Bolivar telah dibunuh oleh Mystique pada tahun 1973. Bolivar dianggap patut dimusnahkan sebab ia membunuh mutan demi eksperimennya. Sayangnya, kematian Bolivar mesti dibayar mahal sebab membuat pemerintah Amerika Serikat turun tangan membiayai pembuatan Sentinel.
Kekuatan Sentinel memang dahsyat. Ia dapat meniru kekuatan para lawannya dan mempunyai insting membunuh yang sulit dikalahkan para mutan. Akhirnya, Professor X bersama Magneto menugaskan Wolverine kembali ke masa lalu, tepatnya di tahun 1973 melalui kekuatan kembali ke masa lampau yang dimiliki Kitty Pryde.
Di masa lalu, Wolverine mesti mencegah Mystique alias Raven membunuh Bolivar. Namun, berbagai konflik di masa lalu membuat misi Wolverine terancam gagal. Sementara itu, di masa depan, para mutan terancam punah. Di sinilah, Professor X versi muda berperan sangat penting. Apalagi di masa itu, Professor X sudah kehilangan kemampuannya. Ia pun bermusuhan dengan Magneto dan dijauhi Mystique.
Di akhir cerita, penonton diberi "bonus" berupa pengantar film X-Men selanjutnya, X-Men: Apocalypse, di mana mutan pertama di dunia, En Sabah Nur, diperlihatkan sedang membangun piramida di Mesir
KOMENTAR