Salon Cimey Obrolan Para Pesohor
Salon adalah tempat memanjakan diri sekaligus ajang curhat yang pas. Inilah yang membuat Nia Dinata membuat sitkom Salon Cimey. "Biasanya, kan, kita lama-lama akrab dengan karyawannya kalau ke salon. Kita cerita dan ngobrol, bahkan curhat mengenai anak dan keluarga. Nah, dari sanalah Salon Cimey ini ada," ungkap Nia yang menjadi sutradara sekaligus executive producer.
Nia yang ditemui di sela-sela syuting Salon Cimey mengaku ingin menyajikan tayangan berupa obrolan yang mengungkap sisi lain para pesohor. "Jadi, Salon Cimey bukan mengupas gosip,'' imbuhnya. Melissa Karim yang berperan sebagai Cimey ikut bersuara. "Ada muatan informasi yang berisi. Kemasannya santai tapi apa yang disampaikan adalah sesuatu yang belum tergali dan belum diketahui masyarakat," ujar Melissa yang sedang giat belajar potong rambut, manicure, dan pedicure ini.
Pada episode perdana, Salon Cimey menghadirkan Wulan Guritno. Di salon, ibu dari Shaloom Razade ini disambut ramah oleh Cimey dan Aming yang berperan sebagai Hance. Wulan diceritakan memiliki salon dan mendatangi salon milik Cimey untuk mengintimidasi Cimey. Di episode selanjutnya, ada Rio Dewanto. Aktor ganteng ini pergi ke Salon Cimey untuk melakukan facial dan perawatan kuku. Sembari di-treatment, Rio diajak ngobrol oleh Cimey dan Hance. Bahkan, Rio juga "ditodong" untuk melakukan push-up oleh Cimey dan Hance.
Tetangga Masa Gitu? (TMG) yang ditayangkan di NET menampilkan kehidupan sehari-hari dua pasangan suami istri. Pasangan pertama adalah pengantin baru yang dipenuhi ide-ide romantis mengenai pernikahan. Sementara itu, pasangan kedua sudah menikah selama sepuluh tahun yang cenderung realistis.
Contohnya, saat pasangan muda, Bastian (Deva Mahenra) dan Bintang (Chelsea Islan) kegirangan karena mendapatkan tiket konser band favorit mereka. Kebahagiaan itu mereka bagikan ke tetangganya yaitu Adi (Dwi Sasono) dan Angel (Sophia Latjuba). Adi dan Angel pun dengan senang hati menerima tiket tersebut.
Angel pun memasukkan tiket ke saku celana Adi. Ia meminta agar Adi menyimpan tiket di dashboard mobil agar tidak ketinggalan atau hilang. Sayangnya, Adi malah lupa. Alhasil, Angel pun mencuci celana tanpa tahu tiket masih terselip di dalamnya. Adi pun baru sadar saat tiket sudah basah kuyup.
Itulah cuplikan cerita dalam TMG yang tayang setiap Sabtu dan Minggu malam. "Kontradiksi antar dua pasangan ini membuat isu biasa menjadi menarik untuk ditonton," ujar produser TMG, Yeni. Ia pun sengaja mengambil tema sederhana dari keseharian para suami istri. "Meski sama-sama romantis, kan, berbeda suasana romantisnya antara pasangan yang sudah sepuluh tahun dengan delapan hari. Nah, hal itulah yang diambil," ujar Yeni.
Salah satu bintang dalam TMG adalah Chelsea. Meski terbilang pengalaman baru, ia mengaku banyak belajar. "Di film, aku bisa berimprovisasi. Tapi, di sitkom benar-benar patuh pada skrip sehingga aku lebih bermain dengan gestur tubuh dan mimik. Menyenangkan bisa bermain, belajar, dan berbagi ilmu dengan Dwi dan Sophia. Jadi kayak latihan sendiri," katanya.
Deva yang berperan sebagai suami polos dan romantis, pun tidak sungkan belajar. "Saya sempat ngobrol dengan Mas Indro Warkop tentang sitkom. Ini, kan, kategorinya lebih ke acara keseharian dengan bumbu-bumbu komedi. Tapi, dibantu dengan penulis cerita yang keren dan pengembangan di lokasi syuting, jadi mengalir dan ceritanya begitu kuat," ujar Deva.
Setahun sudah Metro TV menayangkan Segelas Cerita Keluarga Kusuma (SCKK) besutan Aris Nugraha yang diproduseri Ary Abdulbary Miranina. Sesuai judulnya, sitkom ini bercerita tentang sebuah keluarga. Didi Petet berperan sebagai Pak Kusuma yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung. Sementara Dewi Irawan memerankan Bu Kusuma, ibu rumah tangga dengan gelar sarjana ekonomi.
Pasangan ini mempunyai putri bernama Malika yang dimainkan Nagita Slavina dan anak lelaki bernama Kenan (Haykal Kamil). "Rumah" ini juga dimeriahkan asisten rumah tangga yang gemar bergosip, Eni (Fitri Rachmadina). Keluarga Kusuma digambarkan sebagai keluarga bahagia. "Ide dasarnya dari kehidupan sehari-hari. Ada banyak pesan-pesan moral yang kami sampaikan di sini tanpa harus menggurui," jelas Ary, selaku produser.
Misalnya, SCKK yang akan tayang di bulan Ramadan mengambil tema demokrasi. Rembukan suara diambil dari menu buka puasa. Menurut Pak Kusuma kepada istrinya, anak-anak mesti dilibatkan dan berhak ikut menentukan menu buka puasa. "Ibarat sebuah negara, suami saya ini seorang presiden dan anak-anak adalah rakyat yang punya hak untuk menentukan," ujarnya.
Dalam episode lainnya, saat Malika ingin membuka restoran, penonton diajak menyelami kekayaan makanan nusantara. Misalnya, soto yang selalu ada di berbagai kota di Indonesia hingga nasi goreng yang disukai berbagai kalangan. Ada pula selipan obrolan soal teh. Bintang tamu dalam episode tersebut, Yuda Bustara, menjelaskan bahwa teh bisa dibuat lebih bervariasi. Misalnya, menjadi teh tarik atau teh telur khas Sumatra Barat. Dalam scene terpisah, Malika pun menjelaskan cara membuat teh-teh ini dengan penuturan yang ringan dan menarik.
Tumpak, Erni, Nizar
KOMENTAR