Penyanyi yang kini berusia 46 tahun itu banyak menulis soal putranya yang kini berusia 11 tahun, Diezel Ky Braxton-Lewis, yang diketahui sebagai penyandang autisme. Toni bertutur soal penyesalan yang sempat timbul di benaknya saat mengetahui bahwa putranya mengidap autisme. Bahkan Toni sempat berprasangka buruk bahwa kelainan yang diidap sang putra sebagai buah kesalahannya di masa lalu.
Menurut Toni, pada 2001 silam ia pernah melakukan aborsi. Karena latar belakang keluarga Toni yang memang dikenal sangat religius, Toni pun sempat terbebani cukup lama dengan keputusannya menggugurkan kandungan. "Saat itu aku dihadapkan dengan pilihan yang tidak pernah kupikirkan akan kuambil," akunya.
Terlepas dari keputusannya untuk menjalani aborsi, ia merasa telah mengambil keputusan yang benar. Tapi jauh di lubuk hatinya ia tahu, mengakhiri kehidupan anaknya yang adalah pemberian Tuhan bukanlah hal yang benar.
"Dan aku tahu suatu hari Tuhan akan membalasku. Sekarang kurasa Tuhan membalaskan dendamnya padaku dengan memberi penyakit autisme pada putraku," ungkap Toni di salah satu bagian bukunya.
Meskipun begitu, Toni tidak pernah menyesali kondisi putranya. Bahkan Toni berysukur, ia diberi kesempatan membesarkan putranya dengan segala kekurangannya. "Sejak saat itu aku sadar bahwa putraku istimewa, dan aku bisa memelajari banyak hal dengan cara yang berbeda," ungkap Toni.
Yetta Angelina
KOMENTAR