"Karena tentang sejarah, jadi harus semua tahu. Aku tertarik mengangkat Indonesia. Aku lihat dari internet, lihat video dan baca," tutur Chelsea saat dijumpai tabloidnova.com.
Selama tiga bulan lamanya, Chelsea melakukan latihan dan observasi kecil-kecilan. Ia sengaja bertemu dengan aktifis yang terlibat dalam proses reformasi 1998. Demi mendalami peran, Chelsea juga belajar berorasi dari mereka. "Aku belum ketemu sama korban. Kalau sama aktifis, demonstran sudah. Aku belajar banyak dari mereka, itu real situation. Orasinya latihan dari alumni Trisakti. Ketemu beberapa alumni juga," cerita Chelsea.
Berperan sebagai tokoh sentral plus bermain dalam film yang diangkat dari kisah nyata, tak dipungkiri kalau Chelsea grogi. Apalagi, dua film terdahulunya, Refrain (2013) dan Street Society (2014) jelas jauh berbeda.
"Sedikit deg-degan waktu syuting. Seiring berjalan waktu, ketemu banyak orang jadi semangat, harus totalitas," tandas Chelsea yang sudah merampungkan proses syutingnya.
Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR