Panca Wijayanti Putri (20), pramugari KMP Laut Teduh, masih terbaring lemah di RS Krakatau Medical, Cilegon. Akibat melompat dari kapal, kaki kanannya bengkak. "Waktu saya sedang menarik tiket, terdengar seorang bapak berteriak ada kebakaran di bagian bawah kapal. Semua kru kapal langsung menuju sumber api sambil bawa tabung pemadam api. Tapi api tak bisa segera dipadamkan sehingga asap makin besar."
Dari laporan penumpang, api berasal dari sebuah bus yang melanggar peraturan, menyalakan terus mesinnya di lahan parkir kapal. Demi menyelamatkan penumpang, sesuai prosedur keselamatan, "Saat itu kami coba menenangkan penumpang dan membawa mereka ke lantai 3 kapal, bersiap naik sekoci. Tapi, entah kenapa sekoci pertama tidak bisa diturunkan. Melihat asap semakin tebal, penumpang makin panik dan nekat menceburkan diri ke laut," terang bungsu dari 6 bersaudara ini.
Panca pun mengaku tak mampu lagi menahan kepanikan para penumpang. "Saya enggak bisa berbuat apa-apa lagi, mereka tidak bisa ditenangkan. Akhirnya, saya dan rekan kerja saya, Desi Apriani, ikut menceburkan diri," kisah Panca yang setelah lama terombang-ambing di laut, akhirnya diselamatkan sebuah kapal.
Nanang, kata Santi, sempat tersadar dan menanyakan ibunya. "Saya bilang saja, ibunya sedang beli makanan sebentar. Sedih rasanya lihat Nanang sudah tidak punya ibu lagi."
Edwin
KOMENTAR