Jika selama ini grafologi lebih dikenal untuk mencari tahu bakat Si Kecil, ternyata ilmu ini juga bisa digunakan untuk mencari tahu karakter pasangan. Tak masalah dengan status sudah menikah atau sedang dalam masa penjajakan karena grafologi tidak membatasi ilmunya. Yang lebih menarik, dari cara menarik garis tulisan, Anda bisa mengetahui kecenderungan seksual seseorang.
Achsinfina H. Soemantoro, graphologist dari Ashanda Consulting, menuturkan tulisan tangan merupakan tulisan dari otak manusia. Sekalipun menulis dilakukan dengan sadar dan terkontrol penuh, namun sebenarnya alam bawah sadarlah yang mengontrol bagaimana cara kita menulis. "Dari gaya, bentuk hingga karakter," ungkapnya.
Dari bukunya yang berjudul Menguak Rahasia Tulisan Tangan, Sinta (panggilan akrabnya) menjelaskan bahwa tulisan tangan sama halnya dengan sidik jari. Dan, sekalipun tulisan tangan sering sengaja diubah, "Masing-masing mempunyai style dan tipe tulisan tersendiri."
Yang pertama kali harus dilakukan ketika menganalisis tulisan seseorang atau diri sendiri adalah mengetahui zona tulisan. Bicara mengenai zona tulisan, Max Pulver menggolongkannya menjadi tiga yaitu area atas, tengah, dan bawah. Di mana ketika seseorang cenderung menulis di sebuah zona, maka cerminan karakternya pun bisa dibaca.
Zona atas menggambarkan cita-cita, harapan, spiritual, dan standar kehidupan penulis. "Jika melebihi zona atas, maka penulis punya ambisi dan cita-cita," tambah Sinta. Zona ini ditunjukkan dengan penulisan huruf "l", "t", "h", "k", "d". Sementara zona tengah lebih berkaitan dengan kebutuhan saat ini dan juga material. Huruf yang mencerminkan zona ini bisa dilihat dari huruf vokal dan bukan sebagai huruf awalan (besar).
Yang terakhir adalah zona bawah. Zona ini menunjukkan tuntutan fisik, energi, potensi seksual, dorongan primitif hingga sikap terhadap materi.
Salah satu klien Sinta, sebut saja B, menulis huruf seperti "p", "g", atau "y" dengan cenderung condong ke zona bawah. Ini artinya B adalah orang yang tidak suka dikekang, "Dia mau bebas dan tidak mau diatur. Jika pasangan kita seperti ini, kita harus memahami dia, misalnya dengan memberikan me-time," jelas Sinta.
Tentunya jika ketiga zona inti terpenuhi, maka penulis pun akan mempunyai karakter yang seimbang. Lantas bagaimana jika ternyata zona tulisan lebih berat ke satu sisi? Grafoterapi bisa membantu penyeimbangan ini. "Memang lebih lama waktunya daripada anak-anak."
Bicara soal mencari pasangan, rupa-rupa klien yang mendatangi Sinta untuk dianalisis tulisannya, termasuk tulisan pasangannya. Dari mulai yang ingin mengetahui karakter pasangan hingga yang mempunyai masalah dalam pernikahannya. Harapannya tentu saja untuk mengetahui karakter pasangan dari tulisannya. Sehingga kekurangan masing-masing bisa diketahui sehingga bisa saling mengisi dengan kelebihan.
KOMENTAR