Bagaimana menganalisis tulisan tangan atau coretan anak? Mintalah anak menuliskan kalimat atau kata di atas kertas polos sepanjang 10 baris. Pada anak yang sudah lebih besar, minta ia membubuhkan tanda tangan di bagian bawah.
Untuk anak, secara umum yang penting adalah jangan terlalu banyak mengkritik karena cenderung menjadi defensif, jangan terlalu banyak akal/banyak alasan, dan punya target yang sesuai dengan dirinya. Jangan lupa, beri anak pelatihan untuk mengenal pola belajar masing-masing agar mereka memiliki self management yang baik.
Nah, beberapa bentuk atau gaya huruf dan tanda baca penting dan artinya, antara lain:
- Huruf "i" seharusnya ada titik di atasnya. Jika titiknya berupa garis, biasanya anak suka mengkritik. "Kalau suka mengkritik, biasanya ia akan defensif. Suka mengkritik diri bagus untuk introspeksi, tapi anak jadi kurang berani menentukan target untuk dirinya sendiri," jelas Mita. Sementara jika huruf "i"-nya tidak pakai titik, berarti anak banyak akal. Meski banyak akal, anak harus diterapi dan diberi pengertian supaya anak nantinya tidak suka memberi banyak alasan.
- Huruf "t" dilihat stemnya (garis horizontal). Yang bagus sekitar ¾ dari bagian atas batang. Jika lebih atas letaknya, anak cenderung lebih aspiratif. Stem yang terlalu ke bawah menunjukkan anak kurang berani menentukan target yang tinggi. Huruf "t" dengan loop besar menunjukkan anak cenderung sensitif terhadap kritik. Selain itu, karena takut dikritik, anak ini biasanya cenderung agak plin-plan dalam bertindak.
- Huruf "k" dengan huruf besar berarti anak punya kecenderungan tidak begitu taat pada peraturan (the rule is not the rule). Meski hal ini wajar di usia mereka, tetapi perlu diantisipasi dengan baik agar tidak menimbulkan kendala di kemudian hari.
- Jika anak membuat huruf "p" dengan bayangan (ada dua tarikan garis tegak), artinya anak pencemas. "Untuk mengurangi kecemasan, selain bentuk huruf "p"-nya dibetulkan, anak juga diajarkan self healing dengan memegang jari manis setiap kali rasa cemas muncul. Biasanya kalau cemasnya hilang, semuanya akan lebih baik," kata Mita.
- Baseline (garis dasar) yang bagus adalah baseline lurus. Baseline yang naik turun menunjukan bahwa anak suka moody. Kalau cenderung turun, anak cenderung pesimis. Meski begitu, baseline yang terlalu naik atau terlalu optimis juga kurang bagus.
Bentuk hurufnya bulat, menunjukkan anak ini ramah, intuitif, dan lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan manusia. Tak perlu panjang lebar meminta atau melarangnya melakukan sesuatu. Cukup dengan kalimat singkat seperti, "Ibu sedih kalau kamu begini, jadi jangan lakukan, ya, Sayang.."
Pujian juga tidak penting baginya. Namun, ia memilih huruf "k" besar, yang berarti "the rule is not the rule" baginya alias tak begitu taat pada peraturan. Kadang-kadang ia juga agak overreacted.
Spasi antar katanya besar, artinya ia bisa menyelesaikan masalah sendiri, meskipun spasi antar hurufnya bertumpuk yang bermakna ia tidak punya skala prioritas. Anak ini juga kurang bisa sharing, karena spasinya lebar. Ia lebih suka dicurhati. "Jadi, orang tua harus lebih banyak mengajaknya bicara." Tipe hurufnya menunjukkan anak ini cocok untuk pekerjaan yang berhubungan dengan manusia.
Hasto
KOMENTAR