Di Surabaya, geliat home spa memang tak seramai di ibukota, dimana masyarakatnya memiliki kebutuhan lifestyle yang tinggi. Namun, keadaan ini tak membuat Ira Angkoso, ST, Dipl. CIDESCO (37) patah semangat. Berangkat dari pengalaman pribadinya ketika hamil, Ira lalu mendirikan bisnis spa dengan ciri khas tersendiri, Fatimah Spa and Mothercare.
Meski lebih dikenal sebagai perawatan kecantikan rumahan yang melayani ibu hamil dan pasca melahirkan, Fatimah Spa tak serta merta langsung terjun dalam bisnis spa seperti pada umumnya. "Dulu, saya sempat bekerja sebagai staf di sebuah pabrik rokok di Kediri," ungkapnya.
Agar lebih dekat dengan keluarga, Ira sempat ingin berbisnis di bidang kecantikan. Sayangnya sang ayah, Sonny Angkoso tak berkenan. Lalu, niat itu ia urungkan. Namun , setelah ia menikah dengan Bambang S., Ira lebih leluasa menentukan garis hidupnya. "Sekitar tahun 2002 saya mulai mengumpulkan modal dan mewujudkan keinginan membuka salon di rumah. Terlebih eyang putri saya, mendiang R. Tuti Fatimah piawai membuat lulur dan wewangian tradisional. Resep lulur itu segera saya praktikkan. Karena itu saya mulai buka salon panggilan," tambahnya.
Dengan memberikan layanan perawatan kecantikan di rumah, Ira berharap pelanggannya bisa menghemat waktu dan memperoleh kenyamanan. Ira pun mulai memasarkan jasanya dari mulut ke mulut. Tak disangka, order pertama yang datang justru untuk perawatan pra nikah.
Suatu kali, ketika tengah menjual lulur untuk kalangan terbatas, ia bertemu pemilik wedding organizer. "Orang itu bilang, 'Lulurmu baunya enak. Kamu bisa melulur orang? Saya punya tamu, mau nggak melulur dia?' Dari situlah saya mulai membuat paket perawatan mulai dari rambut, tubuh, mandi rempah, V-Spa dan sebagainya," terang Ira.
Tak puas sekedar melulur, tahun 2004 Ira mendalami diploma kecantikan kulit dan kursus massage serta yoga untuk meningkatkan pelayanan.
Kini, usaha Ira sudah berkembang dengan 6 tenaga terapis dan puluhan pelanggan yang dapat dilayani per bulan. Tiga puluh orang di antaranya adalah pelanggan setia Ira. "Di tempat kami sekarang juga ada dokter yang mem-back up perawatan wajah (kosmetik, obat, dan facial treatment) karena wanita hamil juga mengalami masalah wajah seperti jerawat. Tapi untuk pelayanan ini pelanggan harus membuat janji atau menghubungi saya dulu," ungkapnya.
Tak selamanya bisnis yang ia tekuni menyenangkan. Ira berkisah, suatu ketika stafnya di kantor (kawasan Rungkut Mejoyo Selatan, Surabaya) telanjur mengiyakan permintaan pelanggan. Padahal, terapisnya sedang berada jauh dari rumah calon pelanggan. Akibatnya, terapis datang terlambat 10 menit. Tiba di rumah si pemesan, "Terapis ditolak karena terlambat datang. Itulah dukanya menjual jasa. Harus tepat waktu dan janji."
Dari kasus ini, Ira kemudian belajar mengelola manajemen bisnisnya. Kendati pelanggan sudah booking paling awal, bila jarak rumahnya jauh, belum tentu mendapat giliran nomor satu. "Sekarang saya hanya bisa menerima order paling dekat, dan bikin janji dua hari sebelum tanggal yang diminta. Tidak bisa sehari sebelumnya, mengingat pelanggan kami yang semakin banyak dan jumlah terapis masih terbatas."
Khusus untuk pelanggan paket pasca melahirkan yang rata-rata sudah membayar di depan, Ira memberikan servis khusus. Mereka diperkenankan mengubah jadwal treatment, paling mendadak sehari sebelumnya. Selain itu, Ira juga memprioritaskan mereka untuk mendapatkan treatment di pagi hari, di mana waktu pagi adalah waktu favorit ibu-ibu.
KOMENTAR