Maria Mellysha Jarang Curhat
Hamka Hamzah (26) adalah salah satu personel yang menjadi tembok pertahanan tim Garuda. Dengan tenang dan penuh kontrol, ia menempel ketat striker berbahaya asal Filipina, Peter Younghusband di semifinal pekan lalu.
"Memang, sekarang permainan Bang Hamka di lapangan sangat tenang dan kalem, berbeda dengan dulu yang cepat emosi dan berapi-api," beber Icha, sapaan akrab Maria Margaretha Mellysha (31), wanita yang sudah tiga tahun jadi pendamping hidup Hamka.
Sebelumnya, Hamka memang dikenal sebagai pemain yang garang di lapangan. Tak jarang, karena temperamennya yang tinggi, Hamka terlibat masalah dengan klub tempatnya bermain. Semua berubah sejak Gwen Chalanta, putri semata wayang mereka, lahir 2,5 tahun yang lalu.
Pembawaan tenang juga dibawa pemain Persipura Jayapura itu ke luar lapangan hijau, di tengah keluarga kecilnya. Hamka yang putra Makassar tulen ini memang tak pernah banyak omong. Kepada sang istri pun defender bernomor punggung 23 ini tak pernah mengeluhkan pekerjaannya.
"Dia memang orangnya enggak suka curhat. Jika pulang ke rumah setelah bertanding, lebih suka menghabiskan waktu bermain sama Gwen daripada curhat, ha ha ha," ungkap Icha.
Sebagai istri, Icha pun sebisa mungkin memberi dukungan penuh setiap kali Hamka bertanding. "Tapi yang terpenting adalah mendukungnya dengan doa. Aku juga kerap mengingatkan agar jangan mudah tersulut emosi. Sebaliknya, dia pun begitu, selalu berusaha membuat saya tenang," lanjutnya.
Hamka, misalnya, tak pernah menuntut Icha untuk selalu datang menonton pertandingan di stadion. Ketimbang takut istri dan anaknya terjebak kerusuhan yang masih sering mewarnai pertandingan sepak bola di Indonesia, Hamka lebih suka bila kedua wanita terpenting dalam hidupnya itu menonton pertandingan dengan aman lewat layar kaca.
Pemain sepak bola Indonesia yang termasuk irit bicara dan agak menjauh dari sorotan media, agaknya hanya dilakukan oleh Bambang Pamungkas seorang. Tak hanya dirinya, istri tercintanya, Tribuana Tungga Dewi atau Dewi, juga melakukan hal yang sama.
Dalam akun pribadinya di situs jejaring sosial Friendster, Bambang mencantumkan foto dirinya bersama sang istri. Dalam foto itu terlihat Dewi sangat cantik dan anggun dengan potongan rambut panjang. Tidak ada data yang cukup akurat mengenai bagaimana mereka bertemu pertama kali, bahkan di blog resmi Bambang sendiri, www.bambangpamungkas20.com. Sangat sedikit yang bisa diketahui tentang Dewi. Namun, dalam beberapa tulisannya terlihat, Bambang begitu mencintai istrinya.
Bagi Bambang, sosok Dewi dimatanya sangat berpengaruh bagi kariernya sebagai pemain sepak bola, selain tentu saja ketiga anak mereka, Salsa Alicia, Jane Abel, dan Syaura Abana. "Istri saya salah satu faktor yang sangat besar dalam mendukung karier saya, bisa memberikan motivasi saat di atas atau sedang terpuruk. Istri saya orang terpenting dalam hidup saya di saat saya sedang mengalami hari kerja yang kurang bagus," kata Bambang.
Saat harus bertanding, Bambang tak pernah absen meminta doa restu dari orang tua dan sang istri, meski terkadang hanya lewat telepon. Di kala senggang, ia lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama istri dan anak-anaknya.
Marita Yustika (26), istri dari Firman Utina, pemain gelandang sekaligus kapten di timnas ini, mengaku bangga kepada suaminya, dan selama enam tahun pernikahannya dengan Firman, suka-duka sebagai istri pemain bola dengan sabar ia hadapi. "Aku pribadi menikmati profesi suamiku sebagai pemain sepak bola. Sampai detik ini, alhamdulilah, kami enggak ada kekurangan. Masalah kalah bertanding, itu sudah risiko," ujar Marita berbagi cerita.
Sebagai istri, selain masalah kalah-menang dan cedera yang mungkin terjadi dalam setiap pertandingan, hal yang paling berat yang pernah ia alami adalah jika ada kendala soal urusan dapur. "Pernah saya merasakan suami telat digaji. Tapi, alhamdulilah, itu sudah ter-cover semua."
Sejak awal ia menikahi Firman, Marita sudah merencanakan untuk berinvestasi dengan membuka usaha agar perekonomian keluarga mereka tetap berjalan, meski pendapatan suami tidak pasti. "Kami berpikirnya jangka panjang. Pemain bola ada batas usianya. Itu juga kalau badan suami masih kuat. Pemain bola itu risikonya tinggi. Enggak ada yang namanya uang pensiun atau uang PHK karena sistemnya kontrak pertahun. Jadi, sebisa mungkin, aku dan suami mengatur agar uang yang didapat bisa dipakai sampai hari tua dan untuk anak-anak," ujarnya mantap. Saat ini, Marita menangani usaha rumah kos, toko sembako dan toko air isi ulang, dibantu saudara yang masih keluarga dekatnya.
Selama Piala Suzuki AFF 2010 berlangsung, Marita berinisiatif mengumpulkan semua keluarga besarnya, termasuk keluarga Firman yang berasal dari Manado, untuk menyaksikan sekaligus mendukung Firman dan timnas berlaga di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Ia juga sempat memberikan kejutan kepada Firman saat sang suami berulang tahun yang ke-29 pada 15 Desember lalu. Ia datang ke Hotel Sultan tempat Firman menginap, dengan membawa kue dan kedua buah hati mereka, Rayhan (6) dan Salsabila (3).
Ajeng, Renty / bersambung
KOMENTAR