Karyawan bagian akunting perusahaan mi instan, Ihsan (34), sejak tahun lalu berjualan kaus tim sepakbola. Namun, sejak Tim Garuda menang lawan Malaysia di Piala AFF dengan skor 5-0, Ihsan tak mau ketinggalan momentum. Bedanya, Ihsan berjualan secara online.
Ternyata, dagangannya laris manis. Terlebih ketika timnas berhasil masuk semifinal. "Sehari bisa 7 kali pengiriman. Satu pengiriman bisa lebih dari dua kaus. Minggu ini saja, sudah tiga lusin kaus yang saya kirim."
Karena itu, bila dirinya tengah bekerja di kantor, sang istri kebagian tugas mengatur pesanan. "Saya keteteran terima pesanan. Apalagi sekarang barangnya agak susah. Yang ukuran L dan XL sudah habis, tinggal ukuran S dan M. Mungkin karena kausnya juga banyak dikirim ke daerah." Pasalnya, tak cuma warga Ibukota saja yang demam sepakbola, di daerah pun terkena imbas euforia olahraga ini.
Ihsan menjual kausnya Rp 40 ribu. Kaus yang didapat Ihsan dari Jakarta dan Bandung ini sudah dikirim ke hampir seluruh wilayah di Indonesia. Ihsan tak hanya menjual kaus timnas yang dijajakan melalui media sosial. Ia juga menjual jaket timnas, kaus tim luar negeri, dan sepatu. Namun, khusus kaus timnas, Ihsan mengakui, penjualannya akhir-akhir ini cukup gencar.
Menjelang timnas berlaga melawan Filipina, Kamis (16/12), pedagang kaus dan aksesori timnas makin ramai di sekitar Gelora Bung Karno (GBK). Teguh (30), penjual syal dan topi bertuliskan Indonesia, sejak jam 12.00 WIB sudah sibuk mengelar dagangannya. "Saya bawa 300-an topi dan 200-an syal. Semuanya ludes!" ujar pria yang berhasil mengantongi untung Rp 2 juta per hari.
Pemandangan yang nyaris sama terlihat di dekat pintu gerbang masuk GBK. Namun, tampak desain kaus yang berbeda. Kaus putih dan dan merah tergantung dengan gambar wajah idola baru, Irfan Bachdim. Ragil (42) mengaku mendesain sendiri kaus-kaus itu.
"Baru hari ini saya jual karena anak buah minta saya bikin kaus berdesain baru. Saya cuma bikin 12 lusin. Satu kaus saya jual Rp 35 ribu," ujar pengusaha pakaian jadi yang sehari-hari berdagang di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan.
Lain lagi cerita Asep (27), pedagang asal Bandung, Jawa Barat. Ia juga tak mau kalah meraih laba. Demi meraup untung, sejak hari pertama AFF, Asep membawa dagangannya dari Bandung ke Jakarta sejak jam 02.00 dini hari. "Yang paling laku, kaus ukuran anak dan remaja. Sehari bisa laku 400 kaus. Harga per kausnya Rp 25-50 ribu. Pedagang di sini hampir 80 persen asal Bandung, lho!" katanya sambil tersenyum.
Hasuna, Edwin
KOMENTAR