Yulia Riani adalah seorang "bakul" kue. Sebutan yang biasa digunakan untuk menunjuk pelaku bisnis kue rumahan yang dijual online di kalangan anggota NCC (Natural Cooking Club). Karena jualan tanpa gerai, maka foto-foto kue kreasinya menjadi andalan untuk portofolio di web-nya. "Maka setiap membuat kue selalu saya foto dan dipajang di web saya," kata wanita berjilbab ini.
Bagi Yulia, foto-foto itu begitu penting. Paling tidak, calon pemesan tahu, model dan jenis kue apa yang pernah dibikin mantan pegawai sebuah perusahaan telekomunikasi ini. "Dengan menampilkan foto-foto dalam blog-nya, calon pemesan tahu sejauh mana kemampuan saya." Bahkan untuk kue-kue tertentu, lanjut warga Depok ini, akan dibuatkan foto step by step-nya. "Selain menarik, biar mereka juga tahu proses pembuatannya."
Memotret kue sebelum diantarkan ke pemesan juga sudah menjadi SOP (standar operasional) bagi bisnis Yulia. Langkah ini juga untuk meyakinkan para pemesan maupun calon pemesan, kue bikinannya itu sama bagus dan cantiknya dengan foto yang dipajang di blog-nya.
Menekuni bisnis kue rumahan dengan pemasaran lewat online memang harus serba bisa. Ini diakui Yulia yang sejak 3 tahun menekuni bisnis ini. "Yang pertama harus bisa, ya, membuat dan menghias kue," papar Yulia.
Namun, dua kemampuan itu ternyata belum cukup sebagai modal menjadi bakul kue. Yulia juga harus memasarkannya sendiri. "Karena pemasaran lewat online, maka menulis di blog jadi andalan promosinya. Dan foto sebagai representasi dari tulisan itu harus dibuat bagus."
Beruntung, suaminya seorang fotografer, maka pada awalnya sang suamilah yang memotret kue kreasinya. Namun, tak selamanya hal itu bisa diandalkan. "Dia kan, kerja. Mau tak mau saya harus belajar motret sendiri," jelas Yulia yang lalu diberi kamera semi pro oleh suaminya. "Sebenarnya, adanya cuma kamera itu," katanya sambil tersenyum. Suka atau tidak, Yulia terpaksa harus memotret sendiri dengan kamera pemberian itu.
Secara teknis fotografi, Yulia mengaku tak menguasai. "Pokoknya asal jepret dari berbagai sisi saja. Setelah itu baru dipilih mana yang bagus," tambah Yulia yang mengaku lebih menguasai mengedit foto ketimbang memotret. "Tapi saya menjamin, kreasi kue saya, ya seperti foto itu. Kalau, toh mengedit, hanya sebatas menambah gelap dan terang saja."
Maklum, meski memotret dengan kamera semi pro, Yulia tak pakai lampu seperti layaknya memotret di studio. Ia memanfaatkan cahaya matahari. Itu sebabnya, ia lebih suka memotret di teras atau halaman rumahnya. "Saya biasanya memilih waktu pagi hari," jelas Yulia yang mengaku sudah puas dengan hasil fotonya. "Ya, cukup lah untuk media promosi di blog. Enggak perlu kamera yang canggih," jelas bakul kue yang juga memberikan les privat bikin kue di rumahnya ini.
Sukrisna / bersambung
KOMENTAR