Rotan Mudah Disimpan
Replika pohon Natal terbuat dari rotan ini, tak saja inovatif, tetapi juga inspiratif. Di dalam rongga pohon terdapat lampu warna-warni dari rotan dan benang. Tak hanya itu, pohon berwarna natural ini bisa dibuat knock down! Jadi, Anda tak perlu pusing menyimpannya kembali pasca natal nanti.
Ide kreatif itu berasal dari Yenny Wibowo dan Guntoro Rusli, pemilik bisnis Light Craft yang bergerak di bidang lampu dekorasi dengan bahan baku benang dan rotan. Usaha yang dibangun sejak Mei 2009 ini berkembang seiring munculnya keinginan untuk membuat pohon Natal dari material yang lain dengan desain minimalis.
Pohon Natal knock down itu adalah penyempurnaan desain tahun sebelumnya. "Ada potongan pohon di setiap ketinggian 55-60 cm. Pohon ini baru dirilis awal November 2010. Sejak kami buat pohon Natal dari rotan itu, banyak permintaan dari seluruh Indonesia. Malah, ada yang minta pohon setinggi 2 meter. Ini menyulitkan saat pengirimannya, sementara kami tinggal di Surabaya. Untuk memudahkan pengiriman dan penyimpanan, kami buat saja yang knock down."
Yenny kini membuat pohon Natal mulai ukuran 60 cm dengan harga Rp 60 ribu, sampai ukuran 4 meter dengan harga mencapai Rp 2 juta. Diperlukan waktu pembuatan seminggu setelah pemesanan. "Sebenarnya bisa selesai tiga hari untuk ukuran yang 4 meter. Tapi kan, harus mengantre. Dalam sebulan rata-rata terjual 50 buah pohon. Dan yang jadi favorit,ya, ukuran 1,5 meter," lanjut Yenny yang punya lebih dari 15 karyawan.
Natal tahun ini, sudah lebih dari 100 buah pohon dipesan. Ada yang dikoleksi sendiri, ada pula untuk hiasan toko dan mal. Selain dijual lewat jejaring sosial Facebook, Yenny juga menjualnya di mal dan Pasar Atom Surabaya. "Kami juga sudah mengirim pohon Natal ini ke Malaysia, Singapura, dan Italia," terang Yenny yang juga rajin berpameran di Jakarta.
Di tangan kakak-beradik Linni (30) dan Natanael, pohon Natal dibuatkan replikanya dari guntingan-guntingan ranting pohon ukuran 1 meter. Warga Medan ini kemudian merangkai ranting-ranting kering itu menyerupai pohon Natal lalu dibaluri lem. Nah, agar terlihat kerlap-kerlip seperti lampu, seluruh ranting itu lalu dihiasi cat glitter.
Langkah berikutnya, dipercantik dengan aneka ornamen atau aksesoris seperti pita, bola-bola Natal, atau bunga pinus. Juga ada rangkaian karakter malaikat, Abel, Rusa, Santa Claus, bintang-bintang dan boneka. Terakhir, dihias batu-batu kecil untuk menutupi busa yang menyembul di bawah ranting. Tinggi pohon Natal dari ranting itu hanya mencapai 1 meter. "Walau ukurannya kecil, harganya bisa mahal karena milai seninya yang tinggi, " jelas Linni.
Replika pohon Natal seharga Rp 300-700 ribu itu selanjutnya dijual di toko bunga milik Natanael di Jl. S Parman, Medan. Sejak November lalu, mereka pun sudah kebanjiran pesanan. "Ada yang perorangan, ada pula dari perusahaan-perusahaan. Mereka bilang, miniatur pohon Natal dari ranting ini untuk dijadikan sebagai hadiah buat para nasabahnya. Biasanya juga dibuat seperti parcel."
Hasuna, Debbi / bersambung
KOMENTAR