Disebut Pulau Kalong karena pulau kecil ini dihuni ribuan kalong. Pulau yang tidak begitu luas ini, tidak ada penghuninya. Pulau Kalong merupakan kawasan hutan bakau yang dikelilingi laut lepas.
Untuk menuju ke Pulau Kalong, tentu saja harus menggunakan kapal. Idealnya, sampai di sana senja hari, menjelang malam tiba. Saat itulah, terlihat pemandangan menakjubkan dari dalam kapal. Dari pulau penuh bakau itu, ribuan kalong keluar dari sarangnya. Mereka terbang ke arah Pulau Flores dan sekitarnya untuk mencari mangsa. Panorama lebih indah ketika kalong-kalong terbang berlatar matahari yang tenggelam di langit barat. Kalong-kalong ini kembali ke sarangnya pada pagi hari.
"Pulang Kalong sudah menjadi paket bagi para wisatawan yang berkunjung ke kawasan TN Komodo. Banyak turis asing mengagumi keindahannya. Pemandangan memang lebih bagus saat kalong-kalong ini keluar dari sarangnya," tutur Jackson, petugas TN Komodo yang menyertai rombongan.
Sayangnya, keindahan TN Komodo, sampai saat ini masih lebih banyak dinikmati turis asing. Dari sekitar 36 ribu wisatawan yang tahun ini berkunjung ke TN Komodo, "85 persen merupakan wisatawan mancanegara," tutur Maxi Gaza, wakil bupati Manggarai Barat. Dengan masuknya TN Komodo dalam nominasi 7 Keajaiban Dunia, "Dibandingkan tahun lalu, jumlah wisatawan yang datang makin meningkat. Kami menargetkan tahun-tahun depan akan makin banyak lagi."
Maxi mengungkapkan, sudah banyak hotel mulai kelas berbintang sampai melati yang ada di Labuan Bajo. "Tapi, kami akan terus berusaha meningkatkan berbagai fasilitas untuk kenyamanan para wisatawan. Mulai dari pembuatan jalan, sampai menyiapkan warga untuk menjaga kebersihan kota. Masih banyak yang mesti kami siapkan, mulai dari menyiapkan suvenir sampai listrik."
Maxi yakin, seandainya nanti TN Komodo benar-benar terpilih menjadi 7 Keajaiban Dunia, wisatawan asing yang datang akan makin banyak lagi. Tentu ia juga berharap, warga lokal juga berdatangan untuk menikmati keindahan TN Komodo.
Henry
KOMENTAR