Semua cerita Raya, dibantah Anis. Ditemani Rifa yang menggelayut manja di pangkuannya, Anis bersumpah tidak melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan mantan istrinya.
"Dalam keputusan di pengadilan saat sidang cerai dinyatakan, dia berhak menjenguk Rifa atas sepengetahuan dan seizin saya. Selama bertujuan demi perkembangan si anak, dia boleh menemui Rifa kapan saja. Yang aneh, dia bilang Rifa sakit dan dilarang masuk sekolah. Tapi anehnya, Raya malah mengajak Rifa menemaninya bertemu orang lain," paparnya.
Berdasar kesepakatan pula, tambah Anis, Senin (22/11), Raya harus mengantar Rifa ke sekolah, sementara ia akan menjemput sore harinya. "Ternyata Rifa tidak sekolah. Saya berusaha menelepon tapi enggak berhasil."
Anis lalu berkisah, masalah timbul dalam pernikahannya berawal dari ketidakcocokan Raya dengan anak-anaknya dari pernikahan sebelumnya. Raya juga kerap berlaku kasar terhadap Anis. "Saya hanya melawan kalau dia mulai memukul. Raya juga sering menghancurkan perabot rumah tangga. Kalau Raya sudah marah, tak ada yang sanggup menghadapinya. Hingga akhirnya dia menuntut cerai."
Karena pihak wanita menggugat cerai, ujar Anis, sebetulnya Raya tak berhak mendapat harta gono-gini. "Tapi saya tetap memberinya rumah yang masih saya cicil, mobil, dan perhiasan. Saya juga kasih tunjangan per bulan selama masa idah."
Di tengah jalan, Raya melanggar kesepakatan itu. "Ia memaksa uang idah selama tiga bulan dibayar dimuka, saya turuti. Saat mendengar saya mau menikah lagi, dia minta cicilan rumah dibayar hingga lunas. Dia juga sering mengganggu kehidupan saya dengan mengancam akan mengacaukan pernikahan saya. Saya pikir, kalau tuntutannya terus-menerus dituruti, lama-lama dia akan minta hak asuh Rifa," ujar Anis yang merasa keberatan karena Raya kerap "menginterogasi" Rifa.
Begitulah, karena tak menjumpai Rifa di sekolah selama dua hari, Anis memutuskan menjemput Rifa di rumah Raya. "Saya bersikap kasar untuk menunjukkan, orang lain juga bisa bersikap keras." Dan menurut Anis, Rifa tak berada dalam lemari, melainkan dalam pelukan Raya yang sedang memegang erat ponselnya. "Saya rebut ponsel itu dan saya buang bungkusnya. Dia panik dan berlari mengambil bungkus yang ia kira ponsel. Setelah sadar ponsel itu saya masukkan saku, dia berusaha merebut.
Saat itulah, kata Anis, ia mendorongnya ke sofa. "Tapi Demi Allah saya tidak memukul!" ujar Anis yang mengaku sudah mengantisipasi jika mantan istrinya melapor ke polisi. "Saya siap hadapi! Sampai sekarang, kejadian ini belum mempengaruhi kehidupan pribadi saya."
Sita
KOMENTAR