Seperti halnya Fenty, Irawati Rahardjo, pun memiliki bisnis cover taplak, namun sejak 1999. Sebelumnya, Ira memproduksi bedcover mulai 1993. "Ketika ada acara wedding, saya perhatikan orang kateringnya saat menata meja dengan cara manual. Itu bisa makan waktu lama dan modelnya cuma begitu saja," papar Ira saat ditemui di showroom-nya, Slipi Plaza.
Keinginan membuat taplak yang cantik tapi praktis digunakan akhirnya semakin kuat ketika ia dimintai membantu seorang rekan untuk membuat taplak meja. "Mulailah saya tuangakn ide membuat taplak sekaligus cover agar bisa mengirit waktu dan lebih fleksibel dalam pemasangannya."
Meski cara pemasangannya masih harus dibantu paku payung, tetapi waktu yang dibutuhkan tidak lama. "Sebelum ada cover taplak, saya lihat di pesta-pesta, dalam satu gedung itu butuh 8 orang hanya untuk memasang taplak. Bayangkan kalau kalau dalam sehari ada 10 gedung yang harus dipasangi taplak," kata Ira.
Ira lalu membuat model cover taplak dengan ploi ke samping, ploi kembar, ploi sisi, ploi 67, dan smock. Bahan yang digunakan pun bervariasi, mulai dari satin, taveta, spandek. Yang menjadi ciri khas produk yang dinamainya B&G adalah quilting, modifikasi warna, bahan dan model. "Ada juga yang ditambah aksesori lain, misalnya taburan diamond artifisial."
Saat ini, cover taplak memang sudah menjadi kebutuhan para pemilik usaha katering atau event organizer. Peluang inilah yang dimanfaatkan secara maksimal oleh Ira. "Orang, kan, beranggapan pesta pernikahan itu harus langgeng seumur hidup, jadi klien maunya serba indah, mahal, dan pokoknya harus puas. Jadi, kami harus meladeni keinginannya, meski tetap memberikan masukan terbaik buat mereka."
Menurut Ira, cover taplak produk B&G tidak dihargai per taplak, melainkan per meter kain yang akan dipakai. Harganya mulai dari Rp 50 ribu - Rp 150 ribu per meter. Harga tadi, lanjut Ira, sangat tergantung pada bahan, model, tingkat kesulitan jahitan, serta aksesorinya.
"Kami sangat mengutamakan kualitas. Jadi jangan sampai memberikan harga murah, tapi mengurangi bahan," tandas Ira yang kebanjiran order setiap bulan Oktober hingga Februari, dimana di bulan-bulan ini memang banyak orang menikah dan membuat pesta.
Yang membedakan produk cover buatan Ira dengan yang lainnya, antara lain bahannya yang lebih banyak dari impor dan sentuhan quilt-nya. "Orang lain bisa saja meniru modelnya, tapi untuk meniru aksen quilt, saya rasa susah, ya, karena harus dikombinasikan. Apalagi membuat quilt harus menggunakan keahlian tangan," papar Ira yang saat ini dibantu 10 orang karyawan khusus pembuat quilt.
Nove
KOMENTAR