Awalnya, Hj. Fenty Aprilita (41), merasa kerepotan saat harus memasang kain panjang berlipit untuk menutupi seluruh meja saat akan menggelar pesta. Nah, agar pekerjaan yang merepotkan itu jadi makin ringan, ia lalu menemukan ide cemerlang. Fenty kemudian membuat sendiri penutup meja pesta (cover) berupa kain berlipit yang sudah dijahit, sehingga tinggal menempelkannya saja pada meja. "Irit waktu dan hasilnya lebih rapi dan cantik," ujar Fenty.
Fenty memang hampir selalu harus mendandani meja pesta karena ia memiliki usaha katering warisan sang ibu, Hj. Aty Freddy Kosim (60), yang sudah dijalani sejak 1976. Sehingga tanggung jawab untuk menyediakan pesta pun kerap datang padanya. Fenty kemudian mulai mencoba membuat sendiri cover taplak pada tahun 2000.
Biasanya, papar Fenty, saat akan menggelar pesta, tuan rumah harus menyediakan meja besar. "Satu meja besar memerlukan sekitar 40 gulung cover taplak. Bayangkan kalau semua harus dilipit satu per satu, berapa lama bisa selesainya?"
Karena kainnya sudah dilipit dan dijahit, jadi saat tiba di tempat pesta, Fenty tinggal memasangnya di atas meja dengan bantuan paku payung atau jarum pentul saja. Sehingga, jika harus mendandani sebanyak 10 meja dalam satu waktu pun sudah tak masalah lagi bagi Fenty.
Melihat cara Fenty yang ringkas dan rapi dalam mendandani meja pesta, rekan Fenty yang kebanyakan pengusaha yang sama-sama tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), akhirnya banyak yang tertarik dan memesan cover taplak padanya. "Di sinilah saya melihat peluang pembuatan cover taplak yang ternyata sangat besar. Jadi saya coba menanggapi pesanan yang banyak itu."
Bahan yang digunakan Fenty untuk membuat cover taplak amat beragam. Mulai dari satin, tule, atau katun bercorak batik. Panjang kain yang dibutuhkan untuk setiap cover taplak adalah 4,25 meter. Harganya pun beragam, tergantung bahan yang digunakan, Rp 125 ribu untuk cover lipit, dan Rp 200 ribu untuk yang plisket.
Perkembangan zaman memang mempengaruhi bentuk cover taplak. Yang semula hanya dilipit saja, kini desainnya semakin beragam, misalnya diplisket (lipit di bagaian atas). Selanjutnya, agar penampilan meja pesta semakin cantik dan manis, Fenty pun kian inovatif dengan menciptakan poni taplak, yaitu hiasan yang menutup bagian atas cover taplak.
Pada akhirnya, kini Fenty tak hanya membuat cover dan poni taplak untuk pesta saja. Ia mulai mengembangkan sayap usahanya dengan membuat segala macam kebutuhan katering, mulai dari baju seragam pelayan (waiters) dan koki, topi koki, dan celemek. "Tapi saya juga mulai membuat produk di luar itu, misalnya mukena dan baju dewasa."
Namun, karena Fenty tak bisa menjahit, ia dibantu oleh dua orang penjahit profesional. "Saya cuma menggambar desainnya saja. Untuk ide, saya banyak menggnakan imajinasi dan bertukar pikiran dengan ibu saya."
Noverita K. Waldan / bersambung
KOMENTAR