Tapi siapa yang kepikiran menyumbang kertas pembungkus nasi? Padahal barang ini sangat vital, khususnya untuk barak-barak pengugsi yang menghidangkan nasi bungkus, seperti di Hargobinangun.
Di pengusian Hargobinangun memang lebih praktis menyajikan makan dengan nasi bukngkus. Pasalnya tenda-tenda pengungsi tersebar di 3 lokasi. Belum banyaknya pengungsi yang tersebar di rumah-rumah penduduk. "Jadi memang ebih praktis pakai nasi bungkus," kata Sugeng, salah seorang relawan di Hargobinangun.
Menurut catatan Yuli, Koordinator Lapangan Pengungsian Hargobinangun hingga Selasa (2/11) lalu jumlah pengungsi di Hargobinangun sudah mencapai 6.500 orang. Nah, untuk kebutuhan kertas pembungkus nasi, sehari saja sudah 19.500 lembar. Ayo siapa yang mau menyumbang bungkus nasi?
Krisna
KOMENTAR