"Sehari, saya bisa menghabiskan mi instant rata-rata 25-30 bungkus. Enggak ada masalah, sih. Penjualan tetap saja," kata Aril yang menjual mi rebus dan goreng instan.
Aril mengaku tidak khawatir warungnya jadi sepi. Sebab, mi instan di warungnya hanyalah salah satu menu yang dijajakan. Ia juga menjual bubur kacang ijo dan berbagai macam minuman, baik panas maupun dingin. "Apalagi, saya lihat di teve, pemerintah menyatakan mi instan di Indonesia aman untuk dimakan," lanjut Aril yang buka warung 24 jam bergantian dengan istrinya.
Menurut Aril, mi instan termasuk menu favorit. Pembeli di warungnya beragam, mulai dari mahasiswa, karyawan, sampai warga sekitar. "Seperti warung lainnya, saya melengkapi mi rebus dengan telur dan sayur. Satu porsi harganya Rp 5 ribu. Penghasilan sehari-hari, lumayan juga. Lebih besar ketimbang pekerjaan lama saya," ujar lelaki asal Cirebon yang pernah bekerja di pasar ini. "Belum ada setahun saya jualan. Tapi, saya akan terus menekuni usaha ini."
Henry
KOMENTAR