Lega. Saya bisa lepas dari masalah yang sudah bertahun-tahun membelit rumah tangga saya. Sewaktu diberitahu pengacara soal putusan cerai itu, saya memang sempat berpikir, apakah saya sedang mengambil keputusan yang salah untuk masa depan. Tapi sekarang saya lega keputusan saya untuk bercerai tidak salah.
Maksudnya?
Anak-anaklah yang justru membuka cerita soal perselingkuhan itu, walaupun sebetulnya sudah ditutupi secara rapat oleh papa mereka.
Waktu saya menjemput Matteo menjelang ulang tahun, pembantu yang pernah bersaksi di pengadilan, ikut menjemput saya di bandara. Dia nangis-nangis sambil minta maaf karena tidak membela saya di sidang perceraian.
Apa yang Anda katakan kepada Reinhard soal selingkuhannya?
Saya bilang, saya justru tidak keberatan kalau setelah sidang vonis cerai keluar, sorenya mereka langsung menikah. Itu akan lebih bagus buat mereka, juga anak-anak. Karena kondisi seperti sekarang ini justru tidak bagus buat anak-anak. Inilah yang jadi kekhawatiran saya dan keluarga besar saya sekarang ini.
Bagaimana kondisi Anda saat ini?
Teror, sih, masih ada, walaupun sudah berkurang sejak saya dipanggil atasan mantan suami karena masalah ini. Lihat saja sekarang, akun Facebook saya tidak bisa dibuka.
Saya utarakan kepada komandannya, saya tidak tahan dengan teror yang dilakukan Reinhard. Beliau lalu berjanji akan menghubungi Reinhard, dan rupanya itu dilakukannya. Makanya, sejak itu teror berkurang. Reinhard juga bilang kepada saya, dia sudah tidak peduli lagi apakah kariernya akan naik atau tidak.
Saya ingin hidup tenang. Kan, sudah cerai, jadi jangan mengganggu hidup saya lagi. Saya doakan mudah-mudahan dia segera menikah. Saya sendiri sekarang berencana menulis buku tentang perceraian saya. Tujuan saya supaya para perempuan yang akan bercerai, siap menghadapi masalah-masalah berikutnya yang akan mereka hadapi pasca cerai.
KOMENTAR