Mungkin capek "diprotes" setiap tahun tentang sulitnya menukar uang dengan pecahan kecil dan lembarannya masih licin, akhirnya mulai tahun ini BI memperbanyak tempat penukaran uang. Jumlah yang disediakan pun tak tanggung-tanggung, Rp 5 trilun lebih, yang disebar ke seluruh Indonesia.
Kini, menukar uang tak melulu harus datang ke BI sehingga menciptakan antrean mengular dan melelahkan karena BI sudah menunjuk sejumlah bank untuk menyediakan pelayanan itu. Mobil khusus yang berkeliling untuk penukaran uang pun disediakan. Mobil itu mangkal di sejumlah tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, stasiun KA, terminal bus, dan rest area. Bahkan khusus di Lapangan Parkir Monas Jakarta, BI menyediakan mobil khusus setiap harinya dengan jumlah penukaran uang tak terbatas. Sejak pagi, warga telah datang lalu antre mulai jam 06.00 di tenda-tenda putih yang telah disediakan untuk menunggu mobil BI datang.
Tapi, jika tak punya waktu ke bank atau mendatangi lokasi mobil keliling, di berbagai tempat strategis pun kini banyak penjual jasa penukaran uang baru yang masih licin. Mereka menjajakannya dengan cara menggenggam gepokan uang berbagai pecahan nominal, seperti memegang kipas.
Untuk setiap penukaran, penyedia jasa ini umumnya mengambil 10 persen dari nominal yang ditukarkan. Jadi, jika menukar Rp 1 juta, kita akan mendapat uang licin senilai Rp 990.000. Jelas beda dengan BI yang tidak mengutip jasa. "Kan, orang enggak usah antre, tinggal tukar. Nah, harus ada uang jasanya, dong," dalih mereka.
Tak seperti Lebaran tahun-tahun silam, mereka mengaku mengalami penurunan pendapatan. "Sekarang orang lebih suka menukar di mobil keliling atau bank-bank karena tak kena potongan," kata Anisa yang mangkal di Tugu Pahlawan Surabaya.
Tim NOVA
KOMENTAR