Punya sisa-sisa kain? Jangan dibuang. Siapa tahu bisa dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ratusan ribu rupiah seperti tiga perempuan di Jakarta ini. Sungguh, kerajinan perca sedang naik daun dan banyak diminati. Simak, bisnis craft dari kain karya mereka.
Membuat Kreasi Sendiri
Betapa banyak keinginan Prameshwari Budiristio (30), tapi ia mengaku tak memiliki banyak uang untuk mewujudkannya. Salah satunya, butuh bantal sofa kala tahun lalu ia berniat pindah rumah. Sayang di toko harganya mahal, Amesh, begitu ia biasa disapa, akhirnya memilih membuat sendiri. "Bila kita punya banyak keinginan tapi tak punya banyak uang untuk mewujudkannya, ya, bikin sendiri saja," tegasnya.
Lulusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung ini pun mendatangi kenalannya, pembatik Tasik untuk memperoleh sisa kain sekaligus tukang jahit untuk membuatnya. Sisa kain digunakan untuk membuat bingkai foto. Sayangnya, saat itu ia tak bisa memesan bingkai dalam jumlah sedikit. Akhirnya sisa bantal dan bingkai yang tak dibutuhkan ia jual lewat blognya, http://dreamesh.blogspot.com. "Ternyata, banyak yang suka dan kemudian memesan."
Bantal-bantal karya Amesh bentuknya unik. Ada bujur sangkar, persegi panjang dan bulat. Sedangkan bingkai foto berukuran 4R dan 5R yang dijual seharga Rp 70 ribu dan Rp 80 ribu.
Untuk lebih memperkenalkan produknya ke masyarakat, Amesh memberi label Dreamesh. Selanjutnya ia menawarkan dari pameran ke pameran. Produk Dreamesh juga dibuat lebih bervariasi. Ada bantal puff, kap lampu, gantungan kunci, tas belanja, dan guling. Kini produknya itu bisa dijumpai di beberapa mal papan atas di Jakarta, dengan harga berkisar Rp 70 ribu - Rp 400 ribu.
Ciri khas Dreamesh, selalu menyertakan batik dalam setiap produknya. "Batik, kan, tidak harus selalu cokelat. Banyak kain batik yang warnanya cerah, motifnya juga unik. Saya ingin memberdayakan apa yang kita punya, daripada menggunakan produk luar negeri yang lebih mahal. Batik juga enggak kalah, kok, dari produk luar negeri," tandas perempuan Jawa yang lahir di Prancis ini.
Burung Hantu Banyak Diburu
Hobi Martha Puri Natasande (25) membuat kerajinan dari kain perca. Dua tahun lalu, sepupunya menyarankan agar kerajinan buatannya itu dijual di dunia maya. "Masak sih, barang begini laku dijual?" sambutnya tak percaya.
Perempuan yang saat itu baru mulai bekerja sebagai desainer grafis di sebuah stasiun televisi, senang membuat kaus dengan aplikasi flanel untuk anak-anak dan dewasa. Ada pula tas, dan bingkai foto. Semua itu ia pelajari dari buku.
Puri pun memberanikan diri menjual produknya secara online di blognya, http://idekuhandmade.blogspot.com. "Saya ingat, jam 06.00 sudah ada yang memesan toples lukis," kenangnya senang. Rasa percaya dirinya muncul. Ia kini punya banyak produk, antara lain kalung, tempat HP, tas, buku anak, mainan anak, dan yang sekarang sedang jadi favorit pembeli, celemek masak dan boneka bantal berbentuk burung hantu.
KOMENTAR