Sejak 1,5 tahun lalu, Yana Sujana (45) tinggal bersama istri keduanya, Liliana (40), di sebuah rumah sederhana di Kompleks Soreang Indah, Bandung. Rumah itu dibeli dengan uang Liliana, perempuan asal Palembang. Salah satu kamar di rumah itu sengaja disulap jadi warung kecil untuk menjual kebutuhan sehari-hari. Untuk menambah belanja dapur, Liliana juga menyewakan mobil.
Lalu apa pekerjaan Yana? "Ya, di rumah saja. Paling bantu-bantu istrinya jaga warung. Selebihnya, enggak punya kegiatan apa-apa," kata Neneng (45), tetangga depan rumah pasangan yang belum dikaruniai anak ini.
Menurut cerita Supardjo, Ketua RT setempat, Yana memang seperti gambaran suami yang selalu dikekang istri, dilarang ke luar rumah. Itu sebabnya, "Dia sempat curhat, malu dengan tetangga karena tidak bisa bergaul seperti layaknya hidup di kompleks. Pasangan itu memang jarang ke luar rumah."
Memang, tambah Supardjo, jika ada tetangga yang meninggal atau hajatan, mereka tetap datang. "Tapi kalau sudah di luar RT, tak pernah datang," tambah Pardjo yang juga ikut kena getahnya lantaran mobil yang disewakan, dipakai Yana untuk membuang potongan mayat ke Garut dan Ciwidey.
Neneng menambahkan, selain jarang keluar, Yana-Liliana hampir tiap hari bertengkar. Cuma pemicu pertengkarannya apa, Neneng tak tahu pasti. "Beberapa kali saya lihat mereka habis bertengkar, Pak Yana lalu pergi, tapi tak lama kemudian balik lagi." Neneng menilai, Liliana memang istri yang dominan sementara Yana selalu tunduk dan takut pada istri. "Mungkin karena Pak Yana tidak bekerja," ungkapnya sambil menambahkan, di belakang istrinya, Neneng kerap mendengar Yana menjelek-jelekkan istrinya.
Yana memang jarang secara terbuka menceritakan apa yang sebetulnya terjadi dalam rumah tangganya. Bahkan kepada keluarga sekalipun. Padahal, kata Ny. Ade, adik ipar Yana yang kini tinggal di Sukamukti, pertengahan Juni lalu, seminggu sebelum kejadian tragis itu, "Saya bertemu Yana di rumah lamanya, di daerah Sarijadi, tapi dia tidak cerita apa-apa. Termasuk soal keluarganya."
Sejak Yana menikah dengan Liliana sekitar 3 tahun silam, kisah Ade, Yana belum pernah sekali pun mengunjungi keluarganya. Oleh keluarga, Yana sudah dianggap seperti anak hilang lantaran sudah lama tak pulang. Bahkan saat ibunya sakit pun, Yana tak menampakkan batang hidungnya.
Begitu "misterius"nya, sampai-sampai tak ada satu pun keluarga yang tahu di mana Yana tinggal. Begitu pula nomor telepon yang bisa dihubungi. "Makanya kami kaget tiba-tiba ada berita kakak saya menjadi pelaku pembunuhan itu," kata Ade.
Kejadian ini jelas membuat malu keluarga. Apalagi, hampir semua media memberitakan kasus yang sempat menggegerkan warga Kabupaten Bandung ini. "Peristiwa ini menjadi aib keluarga. Kami malu sekali pada tetangga di sini. Apalagi keluarga mertua saya di Garut. Orang satu kecamatan tahu semua," jelas saudara ipar Yana lainnya yang tak mau disebut jati dirinya.
Bahkan saking malunya lantaran ibunya sempat disorot kamera televisi, kini salah satu anaknya terpaksa mengungsikan bunda. "Sekarang suami saya sedang menjemput ibu mertua ke Garut. Biar sementara tinggal di sini dulu."
Sukrisna/ bersambung
KOMENTAR