Kasus yang nmenimpa Febby Febiola ketika diintip dan direkam di toilet ternyata bukan yang pertama. Sebelumnya sejumlah artis sudah pernah merasakan hal tersebut, diantaranya Indah Kalalo. Kelainan yang diderita si tukang intip ini dalam ilmu pskologi klinis dikenal dengan istilah voyeurisme. Voyeurisme yang termasuk ke dalam parafilia atau kelainan seksual ini adalah kecenderungan seseorang untuk memancing kepuasan seksual dengan melihat bagian privat orang lain atau kegiatan seksual yang dilakukan orang lain.
"Mereka melakukannya dalam posisi yang tak bisa dilihat secara langsung oleh objek yang diintipnya," kata psikolog klinis dewasa, Ivan Sujana, M.Psi. Tak hanya mengintip, voyeur (pelakunya) juga bisa mendapatkan gairah dari benda-benda pribadi yang identik dengan lawan jenis, seperti pakaian dalam.
Masalah voyeur ini, lanjut Ivan, bisa berakar pada masa kecil, terutama di masa perkembangan usia 3 - 5 tahun. "Sebuah teori menjelaskan, di usia ini anak memiliki ketertarikan seksual infantil terhadap ayah atau ibunya. Contohnya anak laki-laki suka menempelkan tubuhnya pada ibunya, dan anak perempuan terhadap ayahnya. Ketika anak laki-laki dekat pada ibunya, ia akan takut pada si ayah dan menekan dorongan seksualnya. Namun, seriring waktu, rasa takut terhadap sang ayah itu akan hilang, berganti pada kekaguman."
Pada kasus voyeur, lanjut Ivan, ada kemungkinan si ibu bersikap galak, sehingga si anak belum sempat 'bersaing' dengan ayahnya. Ia memandang sang ibu sebagai orang yang hebat dan serba 'maha'. Akibat anggapan, bisa menyebabkan ia tak berani berdekatan dengan wanita. "Makanya, ia hanya berani mengintip-intip saja," jelasnya.
Meski tak ada data pasti, namun kebanyakan kasus voyeurisme memang dilakukan oleh pria. Dampak psikologisnya terhadap korban bisa bermacam-macam, mulai dari malu, marah, hingga depresi. "Tak jarang korbannya sampai trauma. Bisa lebih menyakitkan lagi jika si korban adalah figur publik," katanya merujuk pada kasus-kasus video tak senonoh yang melibatkan banyak artis.
Untuk memulihkan korban dari dampak psikologis tadi, perlu dilakukan beberapa hal. "Korban harus mendapat pendampingan. Ia perlu disadarkan, ia adalah korban dan jangan sampai ia menyalahkan dirinya sendiri. Kemungkinan teman-teman korban menjauh atau bahkan menghujat, harus diredam sebisa mungkin."
Tips Cegah Diintip Di Area Publik
Untuk mencegah voyeurisme terjadi terhadap kita, Ivan memberi sejumlah tips:
1. Hati-hati! Kemungkinan terjadinya voyerisme akan menipis jika wanita menjaga diri dengan cara tak memancing untuk diintip. Menjaga cara berpakaian bisa menjadi salah satu cara.
2. Menghindari tempat-tempat yang mudah diintip. Waspada selalu jika menggunakan fasilitas publik seperti ruang ganti atau kamar mandi. Cek situasi jika ada kemungkinan yang bisa dimanfaatkan para voyeur. Jika merasa ragu, lebih baik ganti ruangan.
3. Antisipasi! Saat menggunakan rok dan harus berjalan melewati jembatan penyeberangan, pilih sisi tengah untuk mencegah para voyeur mengintip dari bawah. Lebih jauh lagi, gunakan dalaman celana pendek saat memakai rok untuk meringankan efek menjadi korban.
KOMENTAR