Ketua RPK, Ike Nirwan Bakrie membawahi beberapa derah binaan seperti Tenun Sutra Jawa Barat, Manik Kalimantan Barat, Kain Sulam Benang Sanggau, dan beberapa daerah lainnya.
"Tak hanya rutin berkunjung dan membina, sesekali kami mengundang pengrajin binaan ke Jakarta untuk pameran kecil-kecilan. Kami juga sering bekerjasama dengan desainer kondang untuk menampilkan karya pengrajin binaan kami. Yang membeli juga antara kami-kami saja. Jadi, konsepnya, ya, dari kami, untuk kami, dan masyarakat," tambah Ade. Nama-nama seperti Oscar Lawalatta, Ghea Panggabean, Ari Saputra, Carmanita, Barly Asmara menjadi desainer langganan RPK.
Tak jarang, karena setiap anggota mewakili daerah binaan yang berbeda, 'persaingan' terselubung turut membumbui kegiatan RPK.
"Tapi persaingannya sehat, lho. Toh, semuanya bertujuan sama, melestarikan kain Indonesia. Kalau semua semakin menggebu-gebu, kan ,kain juga yang akan naik pamornya," sambung Sativa.
Untuk setiap pengrajin binaan, tak lupa RPK memberi pengetahuan tambahan, soal warna, benang, bahan dan banyak lagi. "Jadi enggak sekadar berpergian dan promosi saja," kata Ade.
Pengetahuan itu juga termasuk meng-up date informasi soal tren kain. RPK tak ingin para pengrajin tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaiaman selera dan tren kain yang sedang berkembang saat ini. Oleh karena yang memakai rata-rata adalah ibu-ibu yang juga bergaya modern, maka secara rutin, dalam kunjungannya ke daerah binaan, RPK menekankan soal tren terbaru.
"Soalnya, kan, yang memakai, ya, ibu-ibu ini juga. Pastinya enggak mau ketinggalan model dan tren, dong. Kadang kami memberi masukan soal bagaimana corak dan warna yang oke dan tidak kuno. Semuanya sebagai usaha agar kain bisa lebih diterima di masyarakat," kata Sativa.
Tak hanya peduli kepada daerah binaan, selanjutnya RPK akan melebarkan sayap di bidang marketing. Galeri khusus akan dibangun sebagai wadah untuk menampung hasil karya pengrajin binaan RPK. Rencana awal, RPK akan membuka 3 galeri sekaligus yakni di Epicentrum (Kuningan), Alun-alun Grand Indonesia dan di Bali. Saat ini sedang memasuki tahap pengumpulan kain dari seluruh nusantara.
Lantas, siapa saja yang bisa tergabung dalam wadah RPK? "Siapa saja kami terima. Enggak harus ibu-ibu pejabat atau pengusaha. Di sini, kami semua sama, tujuannya cuma satu, sehati untuk melestarikan kain Indonesia. Siapapun, dan dari latar belakang apapun, kami terima dengan tangan terbuka. Bahkan yang tidak mengerti kain pun bisa. Nanti, kan, bisa belajar sama-sama di sini," tutup Ade.
YETTA ANGELINA
KOMENTAR