Semua resep baso ini diciptakan sendiri, lho, dan sudah dijual hingga ke beberapa daerah di Indonesia. Harganya memang lebih mahal jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran, Rp 15 ribu-Rp 32.500 per kemasannya dengan isi yang berbeda (5-15 butir) dan diameter yang bervariasi. Tapi, itu sebanding dengan rasanya yang "Mak Nyos," kata Bondan Winarno yang belum lama ini mampir ke sana.
Menu makanan yang disediakan di KB tentu saja identik dengan baso. Tidak hanya baso kuah, KB juga menyediakan baso goreng, nasi goreng, mi goreng, mi tek-tek, dan mi tarik. "Kami memproduksi mi tek-tek dan mi tarik sendiri. Kalau baso, produksinya dilakukan di pabrik kecil kami, sedang mi dan baso goreng dibuat di sini. Pengunjung bisa, kok, melihat langsung proses pembuatannya. Di sini, kan, konsepnya open kitchen."
Mengingat tempatnya yang luas, KB mempekerjakan sekitar 50 pegawai (belum termasuk di pabrik kecil). Selain mengurus dapur dan mengantar makanan, mereka dioperasionalkan di beberapa booth yang disediakan di tempat ini, seperti booth baso goreng, sup buah, waffle, dan lainnya "KB tidak hanya ramai di saat weekday, tapi juga di waktu weekend. Pernah, dalam sehari kami menjual hingga 6000 mangkuk, lho!"
Tak heran, karena baso memang sangat pas disantap dalam cuaca apa pun. Apalagi, letak KB yang berada di Jl. Setiabudi, Ledeng, Bandung itu, udaranya memang teras cukup dingin.
Tempat yang berdiri sejak 6 Juni 2009 ini buka setiap hari dari pukul 10.00-21.00 (weekday). Sedang weekend, sudah dibuka dari pukul 09.00. "Biar pagi-pagi begitu ada juga, lho, yang makan baso," ujar Bambang sambil tersenyum.
Kampung Baso
Jl Setiabudi No.316, Bandung
(samping House of Risoles)
Tlp. 022-2014628, 022-60819999
Ester Sondang
KOMENTAR