Diakuinya, sebenarnya aksi kejahatan seperti ini terjadi setiap hari dan sudah berlangsung lama. "Namun yang terjadi secara serempak, baru kali ini terjadi. Dalam sehari, biasanya bisa satu-dua kali terjadi tapi kalau yang berbarengan memang baru kali ini," papar Jeffrey yang masih belum yakin, orang luar negeri menjadi bagian dari aksi ini. "Soalnya, orang Indonesia juga tidak kalah jago kalau soal beginian."
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi, ia menghimbau kepada masing-masing bank untuk segera memberlakukan kartu ATM yang menggunakan chip. Alasannya, dengan chip paling tidak lebih bisa ditekan kemungkinan kebobolan. "Memang, meski dengan chip bukan merupakan jaminan akan aman selamanya sebab teknologi makin berkembang sehingga modus kejahatan juga makin canggih, paling tidak itu untuk mengurangi," kata Jeffrey.
Ia juga minta agar polisi atau bank waspada dengan kemungkinan adanya "penumpang gelap" alias orang yang berusaha mengambil keuntungan di tengah persoalan ini dengan mengaku menjadi korban. "Bagi para nasabah yang menjadi korban, tak perlu panik. Sebab, sepanjang uang tersebut benar-benar hilang karena aksi kejahatan ini, pihak bank pasti akan mengganti."
Gandhi Wasono M.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR