Pernah, suatu ketika saya bekerja di sebuah perusahaan asing tetapi administrasinya dipegang orang lokal. Setelah kurang lebih setahun, saya mengikuti kontes kecantikan untuk waria tahun 2007 dan menang. Sekretaris bos saya tahu karena beritanya juga heboh. Saya kagum sama bos saya karena dia waktu itu hanya bilang, "Kamu bekerja dengan otak kamu, bukan dengan alat kelaminmu!" Tapi bagian administrasi berusaha mempersulit saya dengan urusan legal untuk membuat saya keluar.
Saat itu saya jadi trauma sekali mencari pekerjaan. Untungnya saya masih sering menyanyi di resepsi pernikahan atau acara-acara khusus. Suatu kali saya menyanyi di acara yang diadakan oleh sebuah LSM bernama Omah Tani. Gratis tak dibayar. Ternyata mereka tahu, saya punya jiwa militan untuk kaum marginal. Saya ditawari bergabung. Saat ini saya bekerja sebagai sekretaris eksekutif dan kami juga berusaha memberdayakan perempuan di daerah terpencil.
Bagaimana dengan keinginan untuk memiliki anak?
Sejak sebelum operasi, dokter sudah mengatakan, mereka bisa mengubah alat kelamin saya tapi tidak bisa membuat saya hamil. Jadi, saya sudah menerima itu. Banyak anak jalanan yang perlu ibu. Lebih baik kalau saya membantu mereka dengan cara adopsi.
Ada keinginan untuk menikah?
Bukannya tidak suka laki-laki tapi saat ini (hal) itu bukan prioritas saya. Masih banyak yang masih ingin saya lakukan. Sejak mengubah alat kelamin, saya belum pernah berpacaran.
Impian apa lagi yang ingin diraih?
Saya ingin terus bekerja di bidang saya untuk memperjuangkan nasib orang-orang yang terpinggirkan.
Sita Dewi
Foto-foto: Agus Dwianto/NOVA
KOMENTAR