"Sebelum pulang ke rumahnya di Sidoarjo, Ciplis masih sempat minum kopi dan ngobrol dengan tetangga kanan-kiri yang memang sangat akrab dengannya. Saya tidak menduga kalau itu merupakan hari terakhir bertemu Ciplis." Oleh sebab itu, "Waktu Senin sore dikabarkan dia dibunuh, saya langsung lemas."
Lega Plus Kecewa
Bahwa Aridi yang diduga membunuh Alfiyani, juga tak pernah terlintas di benak Pramono, mantan suami Alfiyani. "Sama sekali tak menduga. Juga bahwa dia menjalin hubungan dengan mantan istri saya. Memang, belakangan ini, kalau saya pulang kerja malam hari, Alfiyani sering tak di rumah. Katanya main ke rumah Aridi, tapi saya enggak menyangka mereka punya hubungan asmara," ungkap pria yang bergabung dengan RCTI sejak tahun 2006 itu.
Diakuinya, hubungannya dengan Alfiyani sudah tak harmonis lagi. Toh, ia tetap sangat tepukul ketika tahu mantan istrinya tewas secara tragis. "Apa pun juga, dia sudah belasan tahun mendampingi saya. Tentu saya merasa sangat terpukul."
"Tapi kekecewaan itu berusaha saya hapus dan saya memaafkan perbuatan istri saya," ujar Pramono yang dua bulan belakangan ini pisah rumah dengan Alfiyani. "Saya kos di tempat lain."
Pertikaiannya dengan sang istri, katanya, mulai terjadi sejak Alfiyani berhenti bekerja. "Dia terlalu pencemburu. Karena bertengkar terus, akhirnya kami sepakat berpisah." Sebenarnya, lanjut Pramono, beberapa jam menjelang terbunuhnya Alfiyani, "Saya bersama Ibu, seorang kerabat, serta Koordinator Liputan Daerah RCTI, Solikin Bahari, datang ke rumah Alfiyani. Mereka ingin membantu menyelesaikan kemelut rumah tangga. Tujuannya, agar proses perceraian bisa segera selesai dengan cara damai dan tidak ribut. Saya mengajak atasan karena selama ini Alfiyani sering mengadu persoalan rumah tangganya ke kantor saya."
(Bersambung)
Gandhi Wasono M.
KOMENTAR