Dari kesulitan mencari apotek 24 jam dan buka 365 hari per tahun, akhirnya membawaku membuka apotek. Tak terlalu sulit karena aku punya pengalaman sebagai dokter yang pernah menjabat kepala Puskesmas. Setidaknya, paham soal manajemen.
Aku juga punya bekal di dunia iklan yang kelak bermanfaat untuk kepentingan promosi. Perjalanan dan pengalaman hidup yang kualami tidak ada yang sia-sia. Semuanya kumanfaatkan untuk mengembangkan usahaku.
Sejak awal buka, aku ingin mengembangkan apotek jaringan. Pikirku, kalau hanya buka satu apotek, tentu kurang begitu bermanfaat untuk masyarakat luas. Bermodal uang tabungan, kubuka apotek pertama di Jalan Magelang pada 24 Oktober 2002, yang kunamai K24, singkatan dari komplet obatnya, 24 jam bukanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mulai yakin bahwa kami konsisten buka 24 jam. Itulah yang membuat K24 makin dicari. Kami juga memberi pelayanan sistem antar sehingga konsumen tak perlu repot-repot datang ke apotek. Cukup mengirim faks resep dari dokter, obat diracik, lalu diantar.
(Bersambung)
Henry Ismono
Mana yang Lebih Ekonomis, Mesin Cuci Top Loading atau Front Loading? Ini Jawabannya
KOMENTAR