"Dulu dia melarang saya bekerja. Tapi saya nekat mengajar dan beruntung kemarin saya diangkat jadi pegawai negeri, jadi bisa menopang keluarga."
Dirawat 2 Jam
Korban lain adalah Danu (52). Sebelum meninggal, warga Majakerta, Majalaya-Bandung ini sempat muntah disertai kejang. "Setengah jam setelah minum obat itu, Bapak langsung muntah," kisah Yayan (23), menantu Danu sambil menuturkan, mertuanya minum obat itu sekitar jam 11.00, usai pulang belanja di pasar.
Bersama Ketua RW, Yayan membawa ayahnya yang sehari-hari sebagai penjual gorengan itu ke RSD Majalaya. "Kami sempat ditolak karena kamar penuh. Tapi setelah dijelaskan Bapak sakit setelah minum obat pembagian Pemerintah, langsung diterima."
Mereka juga tak curiga kematian sang pencari nafkah keluarga ini karena obat anti-penyakit kaki gajah yang dikonsumsinya, "Soalnya, kami sekeluarga juga minum tapi enggak apa-apa. Mungkin ini memang takdir Bapak saja," kata Yayan yang mengaku hanya merasa pusing setelah minum obat.
Kata keluarga, riwayat penyakit Danu juga biasa-biasa saja. "Biasanya cuma flu saja. Dikasih obat warung juga sembuh," kata Santi (18), anak sulung Danu. Sakitnya pun tak pernah lama, "Paling cuma beberapa hari, lalu sembuh. Kayaknya, sih, Bapak enggak punya penyakit aneh-aneh."
(Tamat)
Sita Dewi
KOMENTAR