Ternyata, salah satu alasannya, ia rindu bertemu ibu kandungnya. Apalagi, seperti pengakuan Mos, orangtua angkatnya kerap memarahinya.
Beruntung akhirnya Komnas Perlindungan Anak dan Polsek Mardinding, Sumatra Utara, berhasil menemukan Norberto Nizi'ami BR Nduru (59), ibu kandung Mos. "Polisi menemukan ibu Mos di perkampungan korban gempa Nias di Mardinding, " papar Arist Merdeka Sirait, Sekjen Komnas PA yang juga ikut melakukan pencarian.
Wajah perempuan itu terlihat lelah begitu mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Matanya sembab. "Di pesawat, sepanjang perjalanan ke Jakarta, dia menangis terus," kata Halawa. Nizi'ami, lanjutnya, sedih dan syok mengetahui anaknya melakukan pembunuhan dan diancam hukuman penjara.
Dulu, kisah Halawa, saat tsunami melanda kampung halaman mereka, Nizi'ami dan kelima anaknya, Natori (34), Antonius (25), Nelia (20), Aliba (14), serta Mos (11), terpaksa hijrah ke Desa Mardinding karena rumah mereka hancur. Sementara suaminya masih di Nias mengurus rumah mereka yang hancur.
Pucuk dicinta ulam tiba. Seorang kerabat berjanji menyekolahkan Mos di Medan. Karena tekad Mos begitu kuat, Nizi'ami pun merelakan putra bungsunya dibawa untuk dititipkan pada seorang ibu yang mereka kenal dengan nama Simanjuntak.
Sita Dewi
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR