Dinar Adjis Malazan dan Elvizah Danur sama-sama berlinangan air mata kala ditanya masa depan putri mereka yang kini terbaring di RS Pertamina setelag insiden ledakan balon promosi (Minggu, 4/10) di Jakarta. Hana Prinantina Malasan (18), anak Dinar, dan Elsacha (17), putri Elvizah mengalami luka bakar di sebagian dan tubuh mereka. Sementara puluhan artis dan figuran lain, juga bernasib mirip dua gadis belia itu.
Hana beberapa kali membintangi iklan, sinetron FTV, dan model majalah remaja di Jakarta serta Bandung, sementara Elsa sudah membintangi sekitar 30 iklan, pernah bermain di sinetron Nikita, dan beberapa sinetron FTV. hari Minggu itu, mereka dan 15 talent lainnya, syuting iklan salah satu provider telepon seluler yang dikerjakan Rumah Produksi Fireworks. Selain itu, ada 300 figuran dari usia anak-anak hingga orang tua. "Kebanyakan yang terkena ledakan yang ada di depan dan memegang balon. Kebetulan, saya di posisi itu," tutur Elsa dan Hana senada.
Sempat Ditambal
Saat retake ke-2 dimulai, skenario diubah. "Ternyata balonnya enggak mau naik. Mungkin gara-gara itu skenarionya diubah. Kami harus memegangi balon beramai-ramai. Skenarionya, balon jalan zig-zag. Nah, ketika balon didorong berzig-zag itulah, mungkin seperti ada tenaga saling dorong lalu meledak. Terlebih, kena aspal," papar mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Unpar Bandung ini.
Memang sedang apes, saat syuting berlangsung, sebenarnya posisi Hana tidak memegangi balon. "Entah kenapa, saya disuruh maju memegangi balon. Kebetulan saya suka balon, jadi, ya, mau saja. Ada juga talent yang enggak mau pegang balon sehingga mereka selamat."
Begitu balon meledak, salah satu finalis pemilihan gadis sampul sebuah majalah remaja ini pun terpental beberapa meter dari tempatnya berpijak. "Setelah terpental, saya melihat ada gas warna kuning kemudian saya lihat rambut orang-orang di sekitar saya gosong. Kulitnya kebakar. Saya sempat bertanya, mereka kena apa? Saat itu saya hanya merasakan ada hawa hangat menyelimuti tubuh saya. Tak lama kemudian, badan terasa panas semua. Setelah sadar, ternyata saya lebih parah dari orang-orang itu. Kedua tangan saya terbakar. Begitu pula kaki dari bawah sampai lutut atas melepuh. Wajah saya juga kena."
Kehebohan pun terjadi. Para talent dan figuran panik, masing-masing menyelamatkan diri. "Saya ditolong talent lain yang selamat dari ledakan. Beruntung ada angkot lewat lalu kami ramai-ramai dibawa ke RSAL Mintoharjo. Di UGD, semua orang yang terbakar dan masih bisa jalan, seperti berebut suster agar mendapat pertolongan awal. Saya yang luka parah tak bisa berbuat apa-apa kecuali diam menunggu pertolongan. Saya baru ditangani sekitar dua jam kemudian. Tengah hari, baru dirawat di kamar perawatan. Saya berterima kasih pada teman yang menolong dan menemani saya terus sampai mendapat kamar perawatan."
Berhubung Hana mengalami luka bakar sekitar 24 persen, ia dipindahkan ke RSPP. "Sekarang kondisinya sudah agak enak. Sudah bisa gerak. Tapi tidak bisa tidur nyenyak. Sebentar-sebentar terbangun. Tangan kiri saya perih sekali. Saya sekarang trauma pada balon," kata Hana yang belum sempat menerima honor yang dijanjikan agensi sebesar Rp 1 juta.
Kendati mengaku tak begitu ngotot mengejar karier di dunia keartisan, Hana tak menampik bakal menggunakan jasa pengacara bila rumah produksi ingkar janji dalam hal membiayai seluruh pengobatan dan rawat jalan luka bakarnya hingga pulih seperti sediakala. "Saya syuting iklan diajak teman yang bertindak seperti agensi. Tidak melalui kasting karena foto saya sudah ada di sana. Tapi rumah produksi harus bertanggung jawab membiayai semua pengobatan saya. Kata Mama, orang rumah produksi sudah datang membawa draft perjanjian dan Mama sudah tanda tangan. Tapi bila mereka ingkar, akan saya tuntut! Yang saya pikirkan sekarang, sembuh dulu. Perkara pemulihan kulit, belakangan, deh," tegasnya.
Rini Sulistyati
KOMENTAR