"Tim SAR membuka celah untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan Hotel Ambacang. (Foto: Eng Naftaly/NOVA) "
Hanya dalam sekejap, Kota Gadang nan molek menjadi kota mati. Gempa hebat yang hanya berlangsung sekian menit, meluluhlantakkan bangunan dan menelan lebih dari 1.000 korban jiwa di wilayah Sumbar. Listrik dan jaringan telepon terputus, pipa-pipa air minum yang tertanam di bawah tanah ikut meledak sehingga pasokan air ke rumah-rumah terhenti.
Sehari setelah bencana, hanya di beberapa tempat saja yang terlihat dilakukan evakuasi. Maklum, Pemda Padang kekurangan alat berat untuk menyingkirkan reruntuhan tembok dan besi beton bangunan. Sementara masyarakat sibuk mencari keluarganya yang hilang atau membenahi rumah masing-masing.
nova.id
Setelah Gempa Mengguncang Ranah Minang 1
"Relawan dan Tim SAR dari beberapa negara asing mulai berdatangan. Mereka bahu-membahu dengan Tim SAR Indonesia. (Foto: Eng Naftaly/NOVA) "
Baru di hari kedua datang bantuan dari TNI AD, Sarkorlat setempat, Tim SAR, dan staf rumah sakit. LSM dan para relawan yang biasanya sigap membantu korban bencana, belum terlihat. "Mungkin karena akses menuju Padang sempat terputus. Bandara sempat ditutup dan jalan darat pun tertimbun longsor hingga tak bisa dilalui."
Jumat (2/10), rombongan relawan, baik dari dalam maupun luar negeri, berdatangan. "Yang jadi masalah, korban gempa tak hanya di Padang, tapi juga di Pariaman, Jambi, dan lainnya sehingga mereka harus disebar ke berbagai tempat," kata Dikin, salah seorang staf P3 Angkasa Pura II. "Itu sebabnya kelihatannya enggak kelihatan relawan maupun tim SAR." Debbi Shafinaz
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Tips Belanja Bulanan Hemat, Nggak Takut Harga Minyak Goreng Naik!
KOMENTAR