Bagi Anda yang belum mengantongi tiket Piala Dunia, tak perlu kecewa. Anda tetap bisa merasakan gegap gempitanya pertandingan yang lebih nyata di 10 stadion di Afrika Selatan. Lewat teknologi 3D, Anda seakan dilibatkan menjadi bagian dari ribuan penonton Piala Dunia. Padahal kenyataannya, Anda hanya duduk manis di sofa ruang keluarga, ditemani secangkir kopi.
Pengalaman sensasional ini adalah hasil lompatan teknologi televisi yang hadir di awal 2010 ini. Sejak beberapa tahun belakangan ini, para produsen teve sedang berlomba-lomba memproduksi teve dengan teknologi 3D dengan sudut pandang dari tiga sisi.
Avatar, misalnya, adalah salah satu film dengan teknologi 3D terkini dan ikut meramaikan teknologi ini di masyarakat. Bagi Anda yang sempat menonton dalam versi 3D, tentu Anda sudah merasakannya jika Anda seakan-akan ikut berpetualang bersama Jake dan Na'vi.
Film garapan James Cameron itu lebih terlihat nyata karena menggunakan teknologi 3D yang lebih halus dan tidak membuat penonton cepat pusing meski harus menonton film yang berdurasi sangat panjang, yakni 162 menit. Fakta itu membuktikan, teknologi 3D sekarang ini memang sudah kian sempurna.
Film, Internet Hingga Foto
Lalu bagaimana caranya untuk memboyong tayangan 3D ke ruang keluarga? Tentu saja dengan mengganti teve lama Anda dengan teve berteknologi 3D. Saat ini, sudah ada tiga produsen teve yang memasarkan produknya di Indonesia. Mereka adalah Panasonic, LG, dan Samsung. Mungkin saja merek lain akan segera masuk ke Indonesia.
Tiga perusahaan raksasa ini sekarang memang sedang agresif memajang produknya di mal-mal mewah atau toko elektronik besar. Bahkan, pada awal Mei lalu Samsung melakukan road show produk tv berteknologi 3 D-nya di mal-mal yang cukup menarik pengunjung. Apalagi pengunjung bisa mencicipi film-film 3D dengan kacamata khusus yang disediakan.
Menurut salah satu penjaga gerai Samsung di Mal Pacific Palace Jakarta lantai 3, respons masyarakat terhadap teve tipis ini cukup lumayan. Meski tak memberikan data penjualan, tapi kebanyakan pembeli untuk rumahan. Di gerai Samsung Pacific Palace sendiri hanya memajang display dua varian TV 3D ukuran 40 inci dan 46 inhi. Masing-masing dibandrol Rp 23 juta dan Rp 30 juta. Tetapi untuk versi terakhir, harga sudah termasuk satu kacamata 3D, yang jika dijual lepas mencapai harga sekitar Rp 2 juta-an.
Harga yang ditawarkan memang setara dengan teknologi yang ditanamkan di dalamnya. 3D LED TV Samsung mengusung kemampuan 3D yang mumpuni dan Hyper Real Engine yang begitu dalam. Layar LED-nya begitu kaya warna sehingga Anda seakan berada di alam nyata. Gerakan-gerakan yang terasa halus dan tingkat kontras yang pas, membuat setiap tayangan terasa menyenangkan.
Teknologi Internet@TV juga memungkinkan perangkat ini terhubung ke layanan web. Menikmati layanan internet tentu dengan nuansa yang benar-benar berbeda. Anda pun bisa menikmati foto-foto hasil jepretan di layar ini lewat sambungan USB yang sudah disediakan.
Untuk suara, Samsung hanya menempelkan speaker berkekuatan 15w x 2. Tentu tak akan sempurna jika hanya mengandalkan speaker standar. Seperangkat home theater tentu akan memberikan sensasi menggelegar dari film yang Anda saksikan. Tak lupa, tentu yang wajib dimiliki adalah pemutar 3D Blue Ray yang dijual terpisah.
Sementara itu, Panasonic lewat varian Viera 3D TV mengusung teknologi Neo PDP lewat pengembangan inovasi filter baru dengan pencahayaan empat kali lebih efisien. Selain menghasilkan gambar yang indah juga pemakaian listrik yang lebih irit.
Untuk teknologi 3D, Panasonic menjejali drive 3D berkecepatan tinggi yang mampu mereduksi gambar ganda tayangan 3D sehingga kualitasnya setara dengan film 3D yang biasa diputar di bisokop.
Perusahaan ini juga melengkapi produknya dengan kacamata khusus 3D yang dijual terpisah atau paket untuk pembelian tipe TV tertentu. Kacamata ini diklaim memiliki presisi tinggi sehingga bisa membuat pemakainya bisa benar-benar menikmati teknologi 3D tanpa merasa pusing.
Untuk varian TV 3D seri Viera sendiri, ada beberapa penawaran. Dari 40 inci sampai 55 inci dengan rentang harga antara Rp 20 juta sampai Rp 40 juta. Sementara kacamata dan pemutar Blue Ray-nya dibandrol sekitar Rp 800 ribu dan Rp 2 juta. Sedangkan LG juga siap bersaing untuk memperebutkan jatah pamor TV 3D ini lewat seri Full LED 3D Infinia TV dengan kualitas gambar yang baik plus desain nan ramping.
Teknologi Full HD yang dipakai dalam teknologi ini membuat gambar yang dihasilkan memiliki resolusi hampir 2 kali lipat. Jadi, gambar yang dihasilkan benar-benar lebih tajam. Sementara teknologi TV LED LG juga diklaim mampu menampilkan gambar sejernih kristal dengan warna-warna yang realis.
LG LED TV juga mampu menghemat pemakaian listrik. Teknologi ini juga memungkinkan desain teve menjadi tipis hingga menyerupai bingkai yang bisa digantung di ruang apa saja.
Pada akhirnya, pilihan tetap di tangan Anda. Apakah Anda ingin menikmati film 3D di rumah atau tetap seperti selama ini, menonton di bioskop bersama keluarga atau kerabat.
Jika Anda memilih yang pertama, kami sarankan sebelum memutuskan, kunjungi dulu gerai-gerai TV 3D yang banyak tersebar di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di seluruh Indonesia. Anda tinggal memasang keping CD, memakai kacamata 3D, dan langsung nikmati sensasi "nyata" di layar kaca.
SUKRISNA
KOMENTAR