Bila Saleha bisa menghadapi berita buruk itu dengan ketegaran, lain halnya Feronika (30). Istri Muhammad Yassin (29) ini justru merasa sangat bimbang. Terlebih, sempat beredar kabar jika sang suami yang ikut dalam pelayaran kemanusiaan itu menjadi korban. "Senin (1/6) pagi, sepupu saya yang bekerja di SCTV memberi kabar bahwa kapal yang ditumpangi suami saya diserang Israel. Saya telepon teman yang juga bekerja di TvOne. Dia bilang, kabarnya ada tiga orang angota tim asal Indonesia yang meninggal. Memang belum ketahuan siapa, tapi saya jadi takut."
Dari sekolah Taman Kanak-kanak tempatnya mengajar, wanita yang biasa disapa Ike ini langsung bergegas pulang untuk mencari tahu lebih detail kabar tersebut. "Sampai rumah, saya langsung kalap dan menangis sejadi-jadinya. Saya khawatir suami ikut jadi korban tewas." Belakangan, setelah mulai bisa berpikir jernih, Ike menggelar pengajian di rumah. "Sampai dia pulang nanti, pengajian akan terus diadakan."
Untuk menyambut kedatangan sang suami, Ike sudah menyiapkan kejutan. "Dia sangat suka dengan dunia militer. Sudah beberapa kali dia bilang ingin punya senjata mainan yang benar-benar mirip dengan senjata aslinya. Saya rencananya ingin membelikan senjata itu."
Bukan cuma itu kejutan Ike buat suami tercinta. "Saya juga akan bikin makanan kesukaannya, yaitu sayur asem atau semur jengkol dengan nasi uduk. Kalau dia makan semur jengkol dan nasi uduk, benar-benar enggak bisa berhenti. Sampai keringetan," tutur wanita yang sudah empat tahun menjadi istri Yassin ini.
Dari kejadian ini, Ike mengaku jadi semakin menyadari tugas yang diemban sang suami sebagai jurnalis yang penuh dengan risiko. "Tapi bukannya saya malah takut, saya justru bangga dan akan mendukung sepenuhnya."
Hingga Jumat (04/06), dari 12 WNI yang turut serta di kapal Mavi Marmara, dua diantaranya masih dirawat di rumah sakit karena cedera yang diderita cukup membutuhkan perhatian. Surya Fahrizal, salah satu anggota relawan dari organisasi Sahabat Al Aqsha dirawat di RS Kota Haifa Israel. Sementara korban WNI lainnya, yakni Octavianus (Relawan Kispa), masih dirawat di RS Istanbul, Turki.
Surya sendiri, sesuai keterangan Kementrian Luar Negeri, sudah dalam kondisi kesehatan yang stabil, meski sempat menderita luka yang cukup parah. Dalam waktu dekat, jika kondisi keduanya sudah memungkinkan, Surya dan Octavianus pun akan segera dievakuasi menyusul ke 10 WNI yang sudah berada di Amman, Yordania, di bawah perlindungan KBRI.
Meski belum dapat memastikan tanggal kepulangan, Kemenlu berjanji akan mempersiapkan kepulangan ke-12 WNI secara intensif. Secara rutin, hingga waktu kepulangan tiba, keluarga di tanah air pun akan selalu mendapatkan update perkembangan terbaru dari KBRI di Yordania.
EDWIN YUSMAN F, YETTA
KOMENTAR