Kekesalan RS, diakuinya sudah begitu menumpuk. "Sehari sebelum kejadian itu, kami sudah mempertemukan Herman, Intan, dan istri Herman, Tyas. Saat pertemuan itu, kami paksa Herman untuk memilih antara Tyas atau Intan. Tapi Herman diam saja," kata RS. Belakangan diketahui, alasan Herman untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan Intan karena kekasih gelapnya itu sudah berbadan dua.
Merasa penasaran, RS dan sang suami, KH, keesokan harinya mendatangi rumah kontrakan Herman di Sumber Beji, Rantau Prapat Selatan. RS bersama Tyas dan lima orang kerabat, mendatangi rumah kontrakan itu dengan anggapan Intan ada di situ. Ternyata rumah sudah kosong.
"Mungkin ada orang yang memberitahu kedatangan kami sebelumnya hingga Intan sempat melarikan diri. Saya pun segera mendatangi tetangga depan rumah Herman. Saat itu saya datang ke rumah itu dengan mengucap salam. Kami datang baik-baik, kok. Saya bilang ke Ros, kami mau mencari Intan tapi Ros mengaku Intan tidak ada di rumahnya."
Setelah sempat mengancam akan membawa polisi, tutur RS, justru Ros yang memanggil Intan keluar. Mendengar itu, spontan RS dan salah seorang kerabatnya masuk ke dalam kamar. Saat itu di kamar memang terdapat lemari dua pintu. Salah satu pintu lemari terlihat terganjal kursi. Sewaktu mereka menyingkirkan kursi itu, tiba-tiba seseorang melompat dari lemari. "Saya sempat terkejut. Ternyata memang benar, Intan sembunyi di lemari itu. Kami belum sempat menginterogasi Intan, dia langsung lari keluar. Tapi saya sempat bertanya, apa benar dia hamil atau tidak. Intan menjawab tidak."
Yang jelas, "Kami tidak menganiaya dia!" sergah RS. Ia pun mengaku langsung minta maaf setelah Herman, putranya, datang. Entah bagaimana ceritanya, "Kami diminta berdamai saja dengan pihak Ros. Mereka minta kami mengganti rugi dengan seekor ayam. Kami setuju. Yang penting, semua bisa saling memaafkan. "
Namun, cerita berubah, kata RS, setelah suaminya beberapa kali menyambangi kediaman Ros untuk berdamai. "Ros selalu mengelak dengan alasan sang suami sedang tidak ada di rumah. "Melihat gelagat tidak mengenakkan itu, suami saya memilih pulang saja. Takutnya mereka mau memeras kami."
Setelah beberapa kali gagal bertemu, RS dan KH justru berbalik bingung karena Ros melaporkan mereka ke polisi. "Ya Allah, kok, jadi panjang begini ceritanya? Kok, masalah seperti ini saja malah dilaporkan ke polisi? Semua ini fitnah dan rekayasa," ujar RS yang kini terancam hukuman penjara lima tahun karena kasusnya berkaitan dengan masalah pengrusakan dan penganiayaan.
Debbi
KOMENTAR