Suatu Kamis di bulan Februari 2010, sepulang kantor, di malam hari, Joseph membuka komputer jinjingnya untuk mengecek surat-surat elektronik yang masuk. Setelah membuka akun e-mail miliknya, ia kemudian membuka akun e-mail milik Reni, istrinya. ia pun menemukan e-mail berisi kata-kata mesra antara Reni dengan seorang pria. Saat itu juga Joseph lalu menelepon Reni yang sedang berada di Palembang untuk berbisnis dan memintanya segera kembali ke Jakarta. Reni menjawab, urusan pekerjaan baru selesai keesokan hari.
Esoknya, sesuai jadwal, Reni kembali ke Jakarta. Joseph berniat menjemput Reni di Bandara Soekarno Hatta, namun sesampainya di sana ia tak dapat menemukan sang istri. Ketika ditelepon, rupanya Reni sudah berada di rumah. Joseph pun langsung meluncur ke rumah mereka, Jalan Deplu, kawasan Bintaro.
Sesampainya di rumah, ia menemukan Reni sedang menonton teve. Joseph naik ke lantai dua dan membuka laptop. Ia memanggil Reni dan menanyakan surat-surat berisi kata-kata mesra di akun e-mail milik Reni. Reni menjawab, pria itu cuma teman biasa yang pernah satu sekolah di SMP di Malang, Jawa Timur.
Tak percaya dengan pengakuan istrinya, perdebatan pun terjadi. Setelah sempat terjadi perebutan laptop, Joseph yang berhasil merebut laptop langsung memukulkan laptop itu ke beberapa bagian tubuh Reni, yang seketika terjatuh dan hidungnya mengeluarkan darah akibat pukulan tersebut. Nyawa Reni yang sempat dilarikan ke RS Pondok Indah tak dapat diselamatkan lagi. Dari hasil visum, ada luka di kepala, wajah, dada kanan, luka perut yang mengakibatkan hati robek, patah tulang iga, dan perdarahan di selaput otak.
Begitulah kronologi peristiwa yang dibacakan bergantian oleh tim Jaksa Penuntut Umum dalam sidang perdana kasus penganiayaan atas Reni oleh suaminya sendiri, Joseph Refo. Joseph pun terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sepanjang tim jaksa membacakan rentetan peristiwa itu, ibunda Reni, Sumatrini Munaji, didampingi adik Reni, Vincentia Vivin dan sejumlah kerabat, menyimak dengan saksama. "Katanya anak-anak Reni juga dibawa ke sini, tapi kami enggak melihat," kata seorang kerabat Reni.
Ketiga anak Reni, Leonardo Agastia Wisnumurti Refo (15), Yosefine Emile Refo (9), dan Francisco Aryobimo Refo (5), saat ini tinggal di rumah orangtua mereka. "Beberapa minggu setelah Reni meninggal dunia, keluarga Joseph meminta mereka tetap tinggal di rumah itu dan diurus oleh keluarga Joseph."
Sejak persidangan belum dimulai, keluarga Reni tampak tegar. Bahkan sempat melontarkan humor satu sama lain. Setelah sidang usai, tanpa banyak berkomentar mereka langsung meninggalkan PN Jakarta Selatan. "Keluarga sudah menyerahkan semua ke pengacara. Kami hanya ingin pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya."
Sita Dewi/ bersambung
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR