"Bayu dikenal pandai bergaul dan memiliki banyak teman. (Repro: Sukrisna/NOVA) "
Sejenak Aida seperti tak sanggup meneruskan ceritanya. Matanya tertuju pada kalung bergambar sikat gigi yang dikenakannya. "Ini dikasih Bang Doden dua hari sebelum dia pergi. Dia beli dua. Yang satu lagi, gambar odol. Katanya, odol dan sikat gigi, kan, berjodoh. Ternyata kami tak berjodoh. Dia curang, pergi meninggalkan saya..."
Janji Bu Menteri Korban lain dari peristiwa Priok adalah Bayu Listianto (14). Hingga kini, Bayu masih terbaring tak berdaya di Ruang ICU RS Koja, Jakarta Utara. "Untung saya masih kuat," kata Sulih (45), ayah Bayu. Rabu siang itu, kisahnya, ia mendapati anak lelaki satu-satunya itu berlumuran darah di RS Koja. "Saya memang langsung ke RS setelah lihat di teve Bayu digebuki dan diseret Satpol PP. Pas sampai di RS, ambulans yang membawa Bayu baru tiba di depan UGD."
nova.id
Mimpi Buruk Di Tanjung Priok 2
"Bayu sempat siuman dan langsung menanyakan keberadaan ibunya. (Foto: Sukrisna/NOVA) "
Di antara hiruk-pikuk ruang UGD, karena banyaknya korban yang dikirim ke situ, Sulih langsung melepas baju dan membasahi dengan air untuk membersihkan darah yang menutupi wajah dan tubuh anaknya. "Saya enggak tega melihat kondisi dia. Mata kanan dan dadanya lebam. Di perut juga ada lebam bulat, mungkin karena disodok bambu." Pantat Bayu juga berdarah.
Sulih menduga, saat anaknya sudah tak berdaya lantaran terkena gas air mata, beberapa oknum Satpol PP menyeretnya. Oleh karena luka-lukanya parah dan tak sadarkan diri, akhirnya Bayu dipindah ke Ruang ICU. "Sudah sadar sebentar, tapi masih lemah." Bayu, kata sang ayah, sebetulnya korban yang tak tahu apa-apa.
"Dia ke lokasi karena malamnya latihan marawis dengan teman-temannya. Mungkin karena kemalaman, dia tidur di rumah temannya." Ferry adalah teman Bayu yang sengaja mengundang Bayu untuk menginap di rumahnya malam itu. Siapa sangka, paginya pecah bentrokan antar warga dan Satpol PP.
"Bayu yang enggak tahu apa-apa ikut digebuki. Dia bukan anggota organisasi dan tinggalnya juga bukan di daerah itu. Anak saya benar-benar korban yang tak tahu apa-apa," ungkapnya tentang anaknya yang duduk di kelas I SMP Unsa. Meski masih SMP, "Badannya memang bongsor, jadi mungkin disangka orang dewasa."
nova.id
Mimpi Buruk Di Tanjung Priok 2
"Sulih lega, biaya pengobatan Bayu ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. (Foto: Eng Naftali/NOVA) "
Dari hasil pemeriksaan dokter, tak ada tulang Bayu yang patah. "Tapi dia tetap perlu diobservasi, makanya kami tempatkan di Ruang ICU," kata dr. Togi Asman, Direktur RS Koja. Kondisi itu cukup membuat Sulih lega. Soal biaya? "Saya, sih, pegang janji Bu Menteri (Kesehatan, Red.). Kan, katanya semua korban bebas biaya RS. Kalau harus bayar sendiri, uang dari mana?" tanya Sulih yang tiga bulan lalu baru kena PHK dari bengkel bubut tempatnya bekerja.
HENRY, SUKRISNA
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Tips Belanja Bulanan Hemat, Nggak Takut Harga Minyak Goreng Naik!
KOMENTAR