Kata-kata pedas yang dilontarkan Yana ke istrinya, kata Supriyono (58), membuatnya sakit. Di hari kejadian itu, kata pria ini, ia sedang tak ada di rumah saat istrinya sedang masak. Dani, anak Yana berdiri tidak jauh dari tempat Tuati. "Anaknya lagi nangis tapi dibiarkan ibunya," cerita Supriyono.
Tak lama kemudian, Yana dan saudara kembar Dani, Danu, datang, memaki-maki Tuati tanpa alasan. "Katanya, istri saya yang membuat anaknya menangis. Istri saya juga diolok, katanya kalau baca Al-Quran kayak baca ayat-ayat setan." Semua itu kemudian diadukan saat pedagang kelontong ini pulang. "Sambil menangis, istri saya bilang, apa salah dia sampai dimusuhi sedemikian rupa."
Demi mendengar itu, menggelegaklah amarah Supriyono. Ia pun mengambil golok dan mencari Yana, "Saya tidak sadar lagi karena terbakar emosi."
Mengenai golok yang dimilikinya, pria paruh baya itu mengaku membelinya beberapa waktu lalu untuk menebang pohon jambu. Ia membantah menyiapkan golok dengan mengasahnya untuk membacok Yana, "Orang sudah tua seperti saya begini, enggak ada niat sama sekali berbuat seperti itu," ujar lelaki yang diancam hukuman di atas lima tahun ini. "Yah, mau bagaimana lagi? Sudah terjadi," ujarnya pasrah.
SITA
KOMENTAR