Berawal dari kebiasaan mengenakan sutera di kampung halamannya, Makassar, Nur Asmiar mulai berfikir untuk merambah usaha penjualan kain sutera Bugis secara online. Oktober 2009 silam, Nur pun mewujudkan keinginannya dengan membuka situs www.butiksutera.com. Di situs tersebut, Nur hanya menjual kain-kain sutera asli khas Makassar. "Yang saya jual hanya sutera alam asli. Yang bahannya memang 100 persen dari ulat, bukan yang sintetis," tutur ibu satu putra ini.
Mengingat pamor sutera Bugis belum setenar batik atau songket, Nur mulai merintis usaha secara online. Di situsnya, Nur melayani pembelian sutera per meter. Ada juga kain jadi (bahan) yang berukuran 2 meter. Selain potongan bahan, Nur pun melayani pemesanan Sarimbit (kain seragam untuk suami istri,Red.). "Harga yang saya patok bervariasi. Antara Rp 65 ribu - Rp 125 ribu per meter. Untuk Sarimbit, harga dimulai dari Rp 2,8 juta, dan untuk sarung atau selendang, harga berkisar Rp 1,2 juta."
Proses pengerjaan sutera yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan waktu lama juga membuat Nur tidak bisa menerima pemesanan yang instan. Namun, hasilnya pun tidak mengecewakan. "Sutera Bugis itu berkualitas dan tahan lama. Ciri khas motifnya seperti ikat, liris, barong ataupun yang polos yang ceria, sangat menarik perhatian dan catchy," tandas Nur.
Nur pun berencana melakukan ekspansi usaha dengan memproduksi tas dan souvenir yang berbahan dasar sutera Bugis. Tak hanya yang berbentuk bahan kain, Nur pun sudah berfikir untuk membuat produk busana berbahan sutera Bugis. "Kalau sudah berbentuk baju, orang pasti akan lebih tertarik. Inginnya, suatu saat, masyarakat bisa memakai sutera Bugis ke mana-mana, seperti sekarang banyak memakai batik."
YETTA
KOMENTAR