Mengusung nama www.zigiezagclothdiaper.com, Widdy Romdhona Rizky (32) membuka bisnis online ZigieZaG Pocket Diapers. Diaper milik Widdy memiliki kelebihan bisa dicuci berulang kali. "Soal pemilihan bahan katun atau polyester juga harus tepat, jangan sampai meleset. Polyester lebih tahan air (polos tanpa motif), sementara katun (bermotif) lebih pas dipakai siang hari karena tidak terlalu gerah. Diaper ini pun mengandung anti bakteri, lho."
Widdy mematok harga saru diaper sekitar Rp37 ribu. Jika membeli plus insert-nya jadi Rp55 ribu. Diaper yang dapat dicuci ini, disarankan dicuci dengan mesin cuci. Jika mencucinya dengan tangan, akan mengalami pengucekan yang bisa mengakibatkan diaper berbulu.
"Masih ada yang menganggap penggunaan diaper biasa lebih praktis karena sekali buang. Tapi, kalau dihitung dalam sebulan bisa menghabiskan Rp 300 ribu. Sementara diaper cuci, di awalnya memang mahal, mungkin perlu membeli 10 buah. Tapi, itu bisa bertahan sampai 2 tahun. Hanya saja, memang dibutuhkan tenaga untuk mencucinya."
Selain faktor hemat, Widdy juga ingin menerapkan semangat go green kepada masyarakat, sekaligus pemakaian diaper yang sehat bagi bayi. "Kulit bayi bisa terhindari dari ruam dan gatal-gatal."
Tak jarang tas bayi yang dimiliki tidak terpakai lagi saat Si Kecil bertambah usia. Biasanya karena motifnya untuk anak-anak atau terlalu besar ukurannya, sehingga kurang pas dibawa bepergian atau tidak multifungsi.
Atas pertimbangan itulah, Febie Samatha Sakapurnama, S.Psi. (31) memulai bisnis online tas bayi dengan mengusung nama Cocopop Crafts (www.facebook.com/cocopop.crafts). Tas bayi yang ditawarkan Febie tentu saja multifungsi, artinya bisa dipakai kapan saja, tanpa mengenal batas usia anak.
Usaha yang dirintis ibu dari Cakrasena (5,5), Madhyasta (3,5), dan Avganta (1,5) ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Bisnisnya mulai berkembang tahun 2001 dengan membuka toko di Cilandak Town Square, Kalimalang, Pondok Gede, Cipete, Jakarta.
Sayang, saat harus ikut suami, Eko Sukapurnama, S.Psi, MBA sekolah di Melbourne, semua tokonya tak ada yang mengurus, sehingga terpaksa harus tutup.
Febie memilih produk diaper bag, karena pernah mengalami kesulitan setiap kali mencari tas yang multifungsi. "Kebanyakan yang dijual di pasaran bergambar anak-anak. Berarti hanya sekali pakai setelah itu disimpan. Jadi, kenapa enggak bikin produk yang multifungsi? Sang ibu pun senang bisa membawa semua perlengkapan dalam satu tas. Apalagi pengalaman saya mengurus 3 anak, daripada bawa dua tas, satu tas bayi dan tas saya, mending bawa satu tas tapi bisa memuat banyak sekaligus, bisa bawa botol susu, perlengkapan anak, tapi juga tetap gaya dipakai jalan-jalan."
KOMENTAR