Menurut Suagostono, kedua siswi itu terancam gagal mengikuti Unas, karena tidak didaftarkan oleh pihak sekolahnya. Padahal, kedua korban berharap bisa mengikuti Unas di tengah masalah dampak kekerasan seksual yang kini mereka hadapi. "Kami tengah berusaha mencari jalan agar dua siswi ini bisa mengikuti Unas," katanya.
KOMENTAR