Saat Ita dibawa ke rumah sakit, kata Direktur RSUD Abdulmanan Kisaran, dr. Herwanto, SpB, kondisinya sedang sesak napas. "Namun setelah kami tangani, pernapasannya sudah sembuh dan dia sudah tidak sesak lagi." Herwanto juga sudah meminta dokter spesialis paru-paru untuk memeriksanya. "Dokter itu kemudian mengatakan, pasien menderita bronkhitis atau penyakit pernapasan dan untuk tindak lanjutnya harus menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Medan."
Sampai saat ini, belum ada diagnosa pasti mengenai penyakit aneh yang diidap Ita. Namun, menurut Herwanto, masalah pembengkakan di bawah kedua kelopak mata Ita, bisa ditanggulangi dengan rekonstruksi. "Bisa saja pembengkakan itu terjadi karena Ita sering menangis," jelas Herwanto.
Diagnosa lainnya, Ita menderita hernia (jebolnya dinding terkuat di perut), yang mengakibatkan ususnya menjadi turun dan terjadi pembengkakan di sekitar perutnya. Untuk tindakan lanjutan, rumah sakit sudah membentuk tim yang terdiri dari ahli penyakit dalam, ahli kulit, spesialis paru-paru, dan ahli bedah.
"Kami semua masih melakukan penjajakan pemeriksaan. Bila sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit ini tak mencukupi, kami akan merujuk Ita ke rumah sakit di Medan untuk mendapatkan perawatan yang serius," ungkap Herwanto sambil menyebutkan, "Diagnosa sementara, bisa saja dia mengidap kanker atau tumor. Yang penting, kami berusaha sekuat mungkin menyembuhkan penyakit Ita yang sampai saat ini belum diketahui."
Debbi
KOMENTAR