Sering kesal karena tak menemukan barang yang dicari di dalam tas, padahal sedang buru-buru atau menyetir mobil? Renny Gunawan (31) juga sering mengalaminya. Sebal dengan situasi seperti itu, Renny lalu terinspirasi untuk membuat handbag organizer, yang ia singkat menjadi HBO.
Ide itu ia dapat setelah melihat tas serupa dari situs luar negeri di internet. Renny lalu mengajak temannya sesama guru sekolah Minggu, Natalia Susanto (33) untuk mengambil kesempatan itu sebagai peluang bisnis.
Renny yang memang senang menggambar lalu mendesain HBO. Setelah berkali-kali melakukan uji coba, akhirnya ia dan Natalia sepakat menjual HBO produksi mereka yang pertama, yang dilabeli D'renbellony, di bazaar yang diadakan usai kebaktian di gereja mereka, 4 Juni 2009. Selama dua hari bazaar, 100 buah HBO yang mereka bawa langsung ludes.
Sejak itulah Renny dan Natalia menyadari, D'renbellony ternyata memang dibutuhkan banyak orang, dan mulai memperbanyak produksinya. Namun, rupanya, kedua perempuan berdarah Tionghoa ini kesulitan mendapatkan penjahit dengan kualitas jahitan setara dengan produk yang pertama dijual di bazaar.
Sementara itu, mereka tak mau menurunkan kualitas jahitan. Namun, perlahan tapi pasti, para penjahitnya mulai bisa menyeragamkan kualitas jahitan seperti yang diinginkan Renny dan Natalia. Sehingga keduanya kini memiliki 15 penjahit.
HBO sendiri, menurut Renny, sengaja dibuat agar penggunanya gampang menemukan barang dalam tas dengan mudah dan cepat. Sebab, HBO terdiri dari banyak kantung. Di bagian luar, kantung-kantung bisa dipakai untuk menyimpan ponsel, pulpen, tisu, lipstik, bedak, dan sebagainya.
Khusus kertas atau buku, bisa disimpan di kantung bagian dalam HBO. Sehingga isi tas menjadi rapi dan lebih enak dilihat. Selain itu, imbuhnya, berganti-ganti tas bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, karena hanya perlu memindahkan HBO ini ke tas yang lain.
Sadar produk yang berbau kerapian diminati banyak orang, Renny dan Natalia kini mengonsentrasikan bisnisnya pada barang-barang yang fungsinya mengorganisir. Keduanya lalu merambah ke produk lain, yaitu remote bag alias kantung remote. Terdiri dari beberapa kantung untuk remote dan majalah, tas ini akan memudahkan seluruh penghuni rumah mencari remote, karena semuanya bisa disimpan dalam kantung ini.
Lebih Rapi
"Semuanya berawal ketika kami merasa saat ini sudah bukan saatnya mengandalkan pemasukan hanya dari kantor saja. Dari situ kami mulai berpikir untuk membuat usaha kecil-kecilan. Setelah tanya sana-sini dan mempertimbangkan beberapa masukan. Kami sepakat untuk bergerak di bidang bag organizer ini," tutur Fany.
Mengapa? Karena sebagai perempuan, setiap hari mereka mengalami kerepotan dalam menata isi tas. Hanya dalam waktu sebulan sejak memutuskan untuk menekuni usaha ini, Juni 2009 mereka sudah mulai menjual produk buatannya sebanyak 350 buah dengan lima model dan motif.
"Saat itu, belum ada usaha sejenis. Jadi awalnya pelanggan sempat bertanya-tanya kegunaan produk kami. Dari membuka usaha via online sampai mengikuti beberapa bazaar dan pameran. Pelan tapi pasti mulai banyak yang membeli produk kami," ungkap Greta.
Mengusung nama Aunty Betsy, usaha mereka mulai digemari. Lantas, mengapa menggunakan nama Aunty Betsy? "Kami ingin menggambarkan karakter seorang Tante yang bawel, cerewet dan mau tahu urusan keponakan-keponakannya, tapi baik hati dan mau membantu. Nama Betsy itu kami pilih yang gampang diingat saja," papar Fany.
Perbedaan mendasar antara produk Aunty Betsy dengan produk sejenis terletak pada cara penyusunan barang-barang bawaan. Produk Aunty Betsy selalu membuat benda dan barang bawaan dalam posisi berdiri sehingga mudah terlihat dan diambil. Dengan posisi itu, ruang di dalam tas akan terlihat semakin rapi dan terisi maksimal.
Semakin banyak pelanggan membuat Aunty Betsy terpacu untuk terus berkreasi. "Beberapa pelanggan mulai meminta berbagai desain dan motif. Ternyata, beberapa pelanggan kami malah membawa bag organizer secara langsung tanpa ditaruh lagi di dalam tas."
Untuk desain, "Kami juga mulai mengeluarkan motif per edisi. Misalnya polkadot, atau disesuaikan dengan Hari Raya seperti Lebaran, Natal, Tahun Baru, dan Imlek. Awalnya motif yang kami keluarkan hanya polos dan bunga."
Mengapa? "Perempuan itu bawaannya banyak dan kadang sering lupa sama bawaannya. Untuk itu kami coba membuat door organizer, yang berfungsi sebagai tempat untuk menaruh benda-benda penting supaya enggak lupa terbawa jika hendak bepergian," kata Fany yang dalam sebulan bisa menghabiskan bahan tas sekitar 200 yard.
Harga berbagai produk yang ditahan semurah mungkin membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan produk mereka sebagai suvenir atau goodie bag di sejumlah acara.
Beragam jenis bentuk storage organizer yang muncul saat ini memungkinkan kita untuk membuat tas, meja, mobil bahkan sebuah ruangan terlihat rapi. Warna yang beragam pun membuat kita semakin mudah untuk memilih jenis storage organizer yang dibutuhkan agar terlihat cocok dengan jenis ruangan.
Bahan, bentuk, warna storage yang semakin beragam pun memudahkan kita untuk menyesuaikan segala kebutuhan akan storage organizer tersebut. Jadi, tak ada alasan lagi mengapa kita tak bisa membuat segala sesuatu menjadi rapi dan enak dilihat, kan?
Hasuna, Edwin
KOMENTAR