Merasa simpati, pria yang bekerja sebagai wartawan ini bersedia mencarikan pekerjaan bagi Selly. Jadilah perempuan cantik itu operator telepon di tempat Ong bekerja. Sebulan berselang, "Dia menawarkan bisnis voucher pulsa. Saya setuju karena saya sudah konsultasi dengan banyak teman yang juga bergerak di bisnis itu.
Apalagi, semua keterangan dari Selly sangat meyakinkan." Ong pun menyetor dana Rp 4,5 juta yang disapakati dikembalikan dalam tempo 3 minggu dengan 3 tahapan pembayaran. "Pembayaran pertama dan kedua masih lancar. Ketika saya menagih yang ketiga, dia sudah kabur," jelas Ong.
Selly memang dikenal "licin". Paling tidak, itulah yang dirasakan Supardi (39) dan Dicky WS (46), operator di harian Kompas yang juga jadi korban Selly. "Sepertinya dia punya 'ilmu'. Kalau bertatap mata dengan dia, mendadak muncul rasa kasihan," jelas Dicky yang ditipu Rp 3 juta.
Koordinator operator ini mengaku iba usai Sally masuk RS Medika Permata Hijau, pertengahan Agustus tahun lalu. "Dia pinjam uang Rp 3 juta. Katanya untuk nombok biaya RS." Awalnya Dicky hanya bersedia meminjami Rp 1 juta. Entah mengapa, mendadak ia rela memenuhi permintaan Selly. "Mungkin karena dia akan menjaminkan Blackberry-nya." Meski demikian, setelah menerima uang, Selly tak segera menyerahkan Blackberry-nya.
Lain lagi cerita Supardi. Finalis 10 Besar Dangdut Mania I TPI ini, mengaku tertipu Selly karena tergiur bisnis pulsa yang ditawarkan. "Awalnya dengan modal Rp 2 juta, saya dapat keuntungan Rp 500 ribu." Setelah itu Pardi, begitu ia disapa, menanamkan lagi modalnya Rp 2 juta dan kembali dapat untung Rp 500 ribu. "Karena memang suka berbisnis, uang itu kembali saya tanamkan. Eh, belum dapat untung, dengan beragam alasan yang sangat meyakinkan, dia minta kembali modal Rp 3 juta. Setelah itu Selly kabur," ujarnya sambil menambahkan, setelah Selly kabur, diketahui ada 7 karyawan lain yang jadi korban dan jumlah itu terus bertambah.
Pardi maupun Dicky sama sekali tak menyangka Selly adalah penipu kelas tinggi. "Cara bicaranya meyakinkan." Selain penampilannya menarik, "Dia kelihatan pandai. Dalam waktu singkat, dia sudah hapal nama-nama karyawan Kompas. Dia juga jago komputer," kata Dicky seraya menambahkan, sebelum kabur Selly sempat kerja selama 2,5 bulan. "Tapi yang efektif paling hanya 2 bulan. Sisanya sempat izin ke Aceh dan sakit."
Nove, Sukrisna, Yetta
KOMENTAR