Sampai akhirnya, Zaldy punya masalah dengan kesehatannya. Mulai dari asam urat sampai hipertensi. Dokter menyarankan Zaldy diet. Sang istri yang pintar masak, menyajikan menu diet untuk Zaldy. Sebagian menu diet didapat Lynda dari baca buku. "Ternyata, cara masak menu diet dengan masakan biasa, berbeda sekali. Itu sebabnya, istri mesti dua kali masak untuk saya dan anak-anak. Rasanya kok ribet, ya. Bahan masakan yang disajikan untuk saya, diolah dari bahan-bhan organik" jelas Zaldy.
Beberapa waktu kemudian, Zaldy memberanikan diri keluar kerja. Ia berniat buka usaha sendiri. Ia pun mulai survei ke berbagai tempat di Jakarta. "Masih belum banyak yang buka usaha katering diet. Kalaupun ada, mereka tidak punya jasa pengantaran."
Pasar inilah yang kemudian dibidik Zaldy. Bekal sebagai karyawan alat kesehatan, jadi modal penting. Pergaulannya dengan dokter juga membuat Zaldy paham persoalan pasien. "Banyak pasien yang kurang disiplin soal mengonsumsi makanan. Obatnya sudah bagus, dokternya juga oke, tapi kalau makannya masih tidak tertib, bisa-bisa ia sakit lagi."
Untuk lebih meyakinkan, Zaldy juga mengadakan survei kecil-kecilan. Ia melontarkan pertanyaan, "Kalau Anda sakit, apakah senang jika ada yang menyediakan makanan?" Menurut Zaldy banyak yang menjawab senang banget. "Berarti memang banyak orang yang membutuhkan katering diet." (bersambung)
Henry Ismono
KOMENTAR