Ratih Harjono
Hemat & Aman Dengan Arem-arem
Di mata Ratih Harjono, mantan Sekretaris Presiden semasa Gus Dur menjadi presiden, mengakui Gus Dur adalah motor penggerak dialog antarbangsa. "Gus Dur juga sangat konsisten dalam menyuarakan tolerensi antar umat beragama. Sampai saat ini saya belum melihat ada pengantinya," ujar perempuan yang dulu kerap dijuluki "Srikandi Istana" ini.
Mantan wartawati Kompas ini juga melihat Gus Dur sebagai sosok intelektual yang mempunyai visi jauh ke depan. Yang rela melakukan apa pun untuk rakyat meskipun dalam kesederhanaan.
Ketika dapat kabar Gus Dur meninggal, Ratih sebenarnya juga sedang berduka. Ia berada di Yogyakarta karena ibu mertuanya meninggal dunia. "Saya sudah beberapa hari ini di Yogya, menunggu sampai 40 hari ibu saya. Rencananya, setelah itu baru kembali ke Jakarta."
Senin (27/12) Ratih sudah menelepon Lily Wahid, adik Gus Dur. "Saya sempat menanyakan kondisi Gus Dur dan minta maaf belum bisa menjenguk. Ternyata Gus Dur pergi duluan," kata Ratih.
Erni
KOMENTAR