Kereta tua ini berangkat dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota, yang berjarak 5,6 km. Uniknya, "si hitam" ini berjalan pelan-pelan melintas di jantung kota Solo. Rel yang dilewati sejajar dengan jalan raya yang membelah kota. Diharapkan proyek ini bisa menarik wisatawan yang ingin menikmati kota Solo secara berbeda.
Pada tanggal 2 Oktober 2009 bertepatan perayaan diakuinya batik sebagai warisan budaya Indonesia, sepur kluthuk resmi dioperasikan.
Keberadaan sepur kluthuk yang sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya tersebut merupakan ide besar dari Walikota Solo, Joko Widodo. Walikota, menginginkan, lintasan kereta api yang sudah ada tersebut bisa dilintasi sepur kluthuk yang mengangkut wisatawan.
Kereta berbahan bakar kayu tersebut pada hari-hari tertentu siap mengangkut wisatawan lokal. Sedang di hari-hari lain, khusus mengangkut wisatawan asing.
Suasana tempo dulu sangat terasa. Sepanjang perjalanan, diberi sajian-sajian makanan khas tempo dulu, dengan iringan gending Jawa. Tut....tut....tut.... Siapa mau ikut?
GANDHI WASONO M.
KOMENTAR