Diduga karena terlilit utang, Kamsiyah, 60, seorang nenek yang hidup sendirian di rumahnya, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakis, nekat mengakhiri hidupnya dengan tragis. Korban diduga bunuh diri dengan cara menenggak racun tikus.
Dugaan itu karena mulut korban mengeluarkan busa. Di meja rumahnya, juga ditemukan tiga bungkus plastik racun tikus yang tinggal bungkusnya saja serta pil untuk obat sakit kepala. Jasad korban ditemukan di atas tempat tidur kamarnya, Sabtu (5/12) malam. "Dugaan kuat kalau korban bunuh diri, di antaranya mulutnya terdapat busa dan ditemukan bungkus racun yang isinya sudah tak ada," kata AKP Farid Fatoni SH, Kapolsek Pakisaji, Minggu (6/12).
Selain ditemukan tiga bungkus racun tikus, petugas juga menemukan surat wasiat korban. Isinya, korban pamitan dan minta maaf pada keluarganya kalau mengakhiri hidup dengan tak wajar. Masalahnya karena dia tak bisa melunasi utangnya. Surat itu diperkirakan tulisan tangan korban sendiri. Pada surat itu korban mengatakan, punya utang Rp 1,4 juta pada tiga tetangganya.
Tak dijelaskan pada surat itu, buat apa korban meminjam uang pada tetanggannya sebesar itu. Namun sebelum bunuh diri, korban sudah sempat sambat pada anak tirinya yang tinggal di Kediri, untuk minta bantuan agar membantu melunasi utangnya. Itu diceritakan dalam surat wasiat itu.
Namun surat korban itu dibalas oleh anak tirinya kalau dia tak punya uang sehingga tak bisa membantunya. Mungkin karena sudah tak ada acara lain, korban akhirnya putus asa kemudian nekat menenggak racun.
"Surat wasiat korban itu ditemukan satu meja dengan plastik pembungkus racun. Itu berada di ruang tengah rumahnya. Di atas meja itu juga ditemukan buah tomat yang tinggal separo. Namun kami belum bisa memastikan soal tomat itu, apakah dimakan dengan dicampur racun itu atau bagaimana, itu yang masih kami selidiki," ujar Farid.
Berita kematian korban itu membuat gegar warga desa setempat. Jasad korban ditemukan anak tirinya, Ruroh, 40, Sabtu (5/12) sekitar pukul 19.30 WIB. Seperti biasanya Ruroh selalu menjenguk korban setiap hari. Itu karena korban tinggal sendirian di rumahnya. Namun petang itu tak seperti biasanya, rumah korban terlihat sepi. Korban sendiri tak terlihat di rumahnya. Karena itu, Ruroh buru-buru mencarinya ketika mengetahui rumah korban sepi dan gelap. Begitu ditemukan di dalam kamarnya, korban sudah tak bernyawa dengan kondisi mulutnya berbusa. Seketika itu Ruroh menjerit histeris dan para tetangganya berdatangan.
st12/surya
KOMENTAR