2012, Kiamat Ala Hollywood (2)

Untuk adegan yang melibatkan air, samudera, dan kapal tenggelam, Marc Weigert, supervisor efek visual 2012 menggunakan tangki air raksasa untuk menciptakan adegan banjir bak kejadian di Titanic.

Marc juga mengeoperasikan sistem pompa yang akan mengendalikan gelombang air melalui komputer agar memberikan efek lebih nyata.

Keseluruhan proses pengerjaan efek visual memakan waktu tujuh bulan. Pengerjaannya sangat rumit. Bayangkan saja, untuk menciptakan gambar sebuah gedung pencakar langit yang hancur, partikel-partikel gambar harus dipecah menjadi jutaan bagian kecil. Hampir 1 juta gigabyte data memori dihabiskan untuk pengerjaan keseluruhan efek visual itu.

Hanya untuk mengerjakan satu adegan seperti kehancuran Las Vegas, tim efek visual harus menggunakan 250 komputer secara serentak. Karena itu sudah bisa dipastikan, 2012 merupakan film dengan efek visual terbesar sepanjang masa.

Secara detail, 2012 pun menunjukkan kejatuhan simbol-simbol sejarah dan budaya dunia dari hampir seluruh negara, suku, ras dan kepercayaan. Gereja St. Basilia di Roma, Patung Budha di Afghanistan, Patung Christ The Redeemer di Rio de Janerio, hingga Kuil Dalai Lama di Tibet.
(Bersambung)

Yetta Angelina
Foto-foto: www.whowillsurvive.com

PROMOTED CONTENT